Satu Islam Untuk Semua

Monday, 18 January 2021

Palestina Umumkan akan Menyelenggarakan Pemilu Setelah 15 Tahun


islamindonesia.id – Palestina Umumkan akan Menyelenggarakan Pemilu Setelah 15 Tahun

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan bahwa negaranya akan menyelenggarakan pemilihan parlemen dan presiden setelah selama 15 tahun terakhir ini belum pernah melaksanakannya lagi.

Pemilu tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tahun ini. Dia berharap agenda ini dapat memulihkan perpecahan internal yang telah berlangsung lama.

Menurut keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Abbas pada hari Jumat (15/1), Otoritas Palestina (PA), yang memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat yang diduduki Israel, akan mengadakan pemilihan legislatif pada 22 Mei dan pemungutan suara presiden pada 31 Juli.

Pemilihan parlemen terakhir Palestina dilakukan pada tahun 2006 yang menghasilkan kemenangan Hamas yang mengejutkan.

Setelah kemenangan ini Hamas kemudian mengambil alih Jalur Gaza secara sepihak, yang kemudian mengakibatkan perpecahan politik dan juga menyumbangkan andil bagi tertundanya pemilu yang akan datang.

Gaza kini berada di bawah blokade Israel sejak 2007, ketika gerakan Hamas mulai menguasai daerah kantong itu.

“Presiden menginstruksikan komite pemilihan dan semua aparat negara untuk meluncurkan proses pemilihan yang demokratis di semua kota di tanah air,” kata keputusan itu, mengacu pada Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel.

Pernyataan itu kemudian mengatakan bahwa Abbas mengharapkan pemungutan suara dapat dilakukan “di semua pemerintahan Palestina, termasuk Yerusalem Timur,” yang telah dianeksasi oleh Israel setelah perang 1967.

Israel melarang semua aktivitas PA di Yerusalem Timur, dan tidak ada indikasi bahwa Israel akan mengizinkan pemilu Palestina diselenggarakan di dalam Yerusalem, yang oleh mereka dianggap sebagai “ibu kota yang tidak terbagi”.

Sementara itu, Hamas sendiri menyambut baik pengumuman tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Kami telah berusaha dalam beberapa bulan terakhir untuk menyelesaikan semua kendala sehingga kami dapat mencapai hari ini.”

Upaya Pemilu Sebelumnya yang Gagal

Pemilu akan menimbulkan risiko besar bagi Partai Fatah,  partai Abbas berasal, dan juga bagi Hamas, karena keduanya menghadapi protes dalam beberapa tahun terakhir ini karena ketidakmampuan mereka untuk berdamai satu sama lain.

Kedua partai ini oleh warga dianggap tidak mampu untuk mewujudkan aspirasi Palestina untuk kenegaraan atau memenuhi kebutuhan dasar orang-orang di wilayah yang mereka kuasai.

Fatah dan Hamas telah secara terbuka menyerukan pemilihan umum selama lebih dari 10 tahun, tetapi tidak pernah bisa memperbaiki kerenggangan mereka atau menyetujui proses untuk perdamaian.

Setelah pemilu 2006, bentrokan antara Fatah dan Hamas terus berkecamuk selama lebih dari setahun, yang puncaknya adalah pengambilalihan Jalur Gaza oleh Hamas pada tahun 2007.

PH/IslamIndonesia/Sumber: Aljazeera/Foto utama: Mohamad Torokman/Reuters

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *