Satu Islam Untuk Semua

Monday, 20 January 2014

Pakar: Gap Informasi Picu Konflik Agama


ukipurna.blogspot.com

Rizal Panggabean, pakar Timur Tengah mengatakan bahwa konflik antar agama yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti antara Israel dan Palestina, di Indonesia antara Muslim dengan Barat atau Muslim dengan Kristen, dan sebagainya karena diakibatkan adanya gap informasi. Gap informasi terjadi karena orang percaya bukan pada sumber-sumber informasi terpercaya. 

Menurut dia, kegiatan untuk menengahi gap informasi ini harus dilakukan dan bisa dilakukan oleh masyarakat sipil.

“Kalau dibiarkan ya akan tetap seperti itu,” kata Rizal, dosen Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta  usai Pemutaran dan Diskusi Film ‘Encounter Point’, film dokumenter tentang Palestina, seperti dikutip dari satuharapan.com (20/1/14).

Sebagai seorang aktor pendidikan, Rizal menengahi gap informasi ini melalui pendidikan. Dia mengajak mahasiswa mendiskusikan apa yang terjadi dalam konflik Israel – Palestina. “Bahwa di sana, di Israel, di Palestina, juga ada gerakan perlawanan,” katanya.

Selain itu juga dibutuhkan upaya media dalam menengahi gap informasi ini. Hal ini diperlukan supaya masyarakat Indonesia mengetahui yang tengah terjadi dalam konflik Israel – Palestina bukan sebagai konflik agama. Masyarakat Indonesia supaya paham, “Oh orang Palestina itu ada yang Kristen toh. Oh ana’ to. Itu sebenarnya…”

Solidaritas Mahasiswa Kristen dengan Palestina

Dalam peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina yang berlangsung beberapa waktu lalu di Auditorium Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, sejumlah mahasiswa Kristen pun turut serta hadir untuk bersolidaritas.

Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia, Feri mengaku ingin mengetahui, “Seberapa jauh yang Indonesia berikan buat bantuan kepada Palestina. Kami ingin mengetahui seberapa dalam hubungan Indonesia dengan Palestina. Seberapa lama hubungan ini terjadi sehingga kami ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang cara membantu Palestina.”

Sementara itu, Andre yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Hubungan Internasional UKI, berpendapat bahwa konflik Israel – Palestina membuat hubungan Islam – Kristen di Indonesia agak renggang.

 “Sebenarnya di Indonesia terjadi fanatisme. Israel dianggap Kristen. Padahal Israel sendiri Yahudi, bukannya Kristen. Itu perlu dijelasin,” kata Andre.

Menurut Andre, “perlu ada mediasi yang konkrit” dalam memberi pemahaman tentang konflik Israel – Palestina kepada masyarakat Indonesia.

 Sumber: satuharapan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *