Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 29 May 2019

Organisasi Habib se-Indonesia: Saat ini Telah Terjadi Degradasi Sebutan Habib di Masyarakat


islamindonesia.id – Organisasi Habib se-Indonesia: Saat ini Telah Terjadi Degradasi Sebutan Habib di Masyarakat

Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi yang mewadahi Habaib (jamak dari habib) di Indonesia, merespon perkembangan degradasi makna “habib” dalam pandangan masyarakat Indonesia. Terlebih, belum lama ini, beberapa orang yang menyandang titel habib terkena kasus hukum.

“Makna kata habib adalah seseorang yang dicintai dalam masyarakat Indonesia, kata habib disematkan pada seorang yang memiliki ketersambungan silsilah dengan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Siti Fatimah Azzahra RA, yang di masyarakat menjadi tokoh yang dituakan, dengan ciri memiliki adab dan sopan santun, serta memiliki dasar keilmuan, serta selalu mengajak ke kebaikan di setiap tempat di mana beliau berada. Karena itu tidak semua yang memiliki ketersambungan silsilah yang dimaksud bisa diberikan sematan habib. Saat ini telah terjadi degradasi sebutan habib di masyarakat,” demikian pernyataan Rabithah Alawiyah pada Rabu (29/5), dilansir dari detik.com.

Untuk itu, DPP Rabithah Alawiyah menyatakan siapapun yang terbukti melakukan kerusuhan atau tindak pidana harus ditindak dengan tegas berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. “Kami meminta kepolisian RI dan aparat keamanan yang lain menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), menghindari tindakan represif, dan mengedepankan pendekatan persuasif serta melakukan pembinaan terhadap anggotanya untuk mengayomi masyarakat,” sebutnya.

DPP Rabithah Alawiyah juga prihatin dan menyayangkan jatuhnya korban pada peristiwa 21-22 Mei 2019 serta ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban meninggal. Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh siapapun yang dapat menimbulkan kekacauan atau kerusuhan, sebagaimana dilansir dari republika.

DPP Rabithah Alawiyah menyerukan masyarakat untuk saling menghormati pilihan politik. Tata cara yang baik dalam menyikapi perbedaan yang ada harus dikedepankan.

“Semoga Allah SWT selalu mencurahkan Rahmat-Nya dan melindungi negara yang kita cintai. Izinkan kami untuk mengajak kita semua, seluruh komponen anak bangsa, untuk menempatkan kemanusiaan di atas segala perbedaan. Keadilan sejati hadir lewat akhlak yang baik. Dan tanpa akhlak yang baik perjuangan mencari keadilan hanya akan menjadi kesia-siaan,” demikian pernyataan Rabithah Alawiyah.

Perkembangan terakhir pasca kerusuhan, polisi sudah menangkap ratusan pelaku yang terlibat di dalamnya. Selain itu, ada beberapa orang yang ditangkap terkait penyelundupan senjata dan rencana pembunuhan para pejabat. Namun aktor utama di balik kerusuhan itu belum terungkap.

Di luar kejadian itu, ada juga peristiwa pembakaran Polsek Tambelangan di Sampang, Madura. Polisi sudah menahan sejumlah tersangka dan memburu 5 oknum habib yang diduga terlibat.

Pembakaran terjadi pada Rabu (22/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan.

Massa selanjutnya melempari mapolsek dengan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan.

PH/IslamIndonesia/Foto Fitur: Rabithah Alawiyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *