Satu Islam Untuk Semua

Friday, 25 May 2018

OBITUARI – Hernowo adalah Monumen


islamIndonesia.id – Hernowo adalah Monumen

 

Oleh: Haidar Bagir, Pendiri Penerbit Mizan dan Pemerhati Pendidikan

 

Saya biasa sesekali dalam beberapa kunjungan ke Bandung, mampir ke rumah almarhum. Saya ke rumahnya terakhir kali beberapa waktu setelah saya dengar kabar bahwa almarhum terjatuh dan mengalami cedera tulang.

Masih bersemangat seperti biasa. Suaranya selalu meninggi jika pembicaraan menyentuh topik membaca buku dan menulis. Kami ngobrol asyik sampai isteri saya menjemput karena kepulangan kami ke Jakarta sudah tertunda lama.

Pertemuan terakhir adalah waktu beliau hadir di acara _sharing_ saya tentang kebahagiaan di MOrocCO Resto di bilangan Cinere. Saya sudah dengar sebelumnya bahwa almarhum akan hadir.

Jadi, sejak sebelum ketemu saya sudah bersemangat untuk mengajaknya mampir makan siang di rumah saya, yang berlokasi tak jauh dari tempat acara. Sayang, ternyata almarhum harus segera mengajar di STFI Sadra siang itu.

Almarhum memang sudah sejak sebelum itu tampaknya mengapresiasi serial video saya tentang kebahagiaan di Youtube. Pernah juga meminta episode tertentu untuk diajarkan ke siswa-siswanya.

Waktu itu almarhum masih bersemangat dan terus melempar senyum-senyum lebarnya sambill kami terus mengobrol.
Mas Hernowo bukan saja sudah banyak melahirkan _al-baqiyat ash-shalihah_ (amal2 salih yang terus tinggal) – bahkan sekaligus semuanya itu menjadi amal jariahnya: ilmu yang bermanfaat besar, yang telah menginspirasi ratusan atau ribuan murid-muridnya untuk menulis sebagai upaya _iqra’_ , mengikat makna, menebarkan ilmu dan kebijaksanaan.

“Hernowo adalah sehuah monumen,” pernah sekali waktu saya tulis ungkapan itu tentangnya. Dia monumen tentang keharusan manusia tak berhenti belajar, dia monumen tentang ketakterbatasan potensi manusia, dan dia monumen _passion_(cinta) kepada ilmu kebijaksanaan, dan gairah untuk menolong sesama.

Ya, Arhamar-Rahimiin, terangi jalan almarhum untuk kembali kepada-Mu, curahi dia dengan air segar untuk menawarkan dahaganya akan pertemuan dengan-Mu. Karena saya tahu, sejak almarhum mahasiswa, dia telah menetapkan hatinya untuk bermujahadah mencari-Mu, sedang kecintaan kepada membaca, menulis, dan menebarkan ilmu adalah bunga yang berkembang dari situ.
Wa asyhadu annahu min ahlil khayr. Dan aku bersaksi bahwa beliau adalah di antara para pemilik kebaikan…

 

 

 

Ya/islamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *