Satu Islam Untuk Semua

Monday, 14 April 2014

NU Tolak Koalisi Partai Islam


foto.nu.org

Persukutuan politik antara parpol Islam hanya akan menumbuhkan dikotomi di antara elemen anak bangsa.


SEJALAN makin kencangnya isu koalisi partai-partai Islam pasca Pemilu legislatif, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan ketidaksepakatannya terhadap pemunculan kembali poros tengah jilid dua. Demikian berita  yang dilansir situs kaum nahdliyin, NU Online pada Senin (14/4).

“Kita tidak ingin ada dikotomi koalisi partai Islam dan non Islam, karena kesannya menjadi primordial. Yang penting kepentingan bangsa didahulukan, karena kalau negara maju, umat Islam sebagai mayoritas juga akan maju,” kata Kiai Said

Said menyebut dunia Arab sebagai suatu contoh  dari hubungan antara agama dan negara  yang belum menemukan titik temu sehingga sering sekali terjadi konflik antara agama dan negara. 

“Di Indonesia, persoalan mendasar kenegaraan tersebut sudah selesai, tinggal bagaimana mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Ketika disinggung soal calon presiden dan wakil presiden pilihan NU, secara tegas dan jelas, Kiai Saidia menjelaskan bahwa itu adalah urusan partai poitik karena PBNU tidak ikut dalam politik praktis.

“Itu urusan PKB, tetapi tentu dengan tidak meninggalkan PBNU dengan tetap menjaga komunikasi dan sharing pendapat,” ungkapnya.

Berbeda dengan partai politik, menurut Kiai Said,  NU lebih menitikttekankankan kiprahnya dalam bukan hanya sebatas soal capres dan cawapres. Dijelaskan oleh Kiai Said NU dalam waktu dekat NU lebih tertarik kepada pembumian agenda yang lebih besar dari agenda partai politik karena urusan NU adalah kebangsaan, bukan politik praktis.  

 

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *