Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 06 October 2019

NU dan Muhammadiyah Serukan Pemerintah Bijak Tangani Konflik di Wamena


islamindonesia.id- NU dan Muhammadiyah Serukan Pemerintah Bijak Tangani Konflik di Wamena

Pada Senin, 23 September lalu terjadi kerusuhan  di Wamena, Papua. Sejumlah bangunan seperti rumah dinas, ruko, dan kantor bupati dibakar oleh amuk massa.

Meskipun sekarang aktivitas warga di Wamena, Papua, berangsur normal, namun aparat gabungan TNI-Polri masih disiagakan di sejumlah titik.

Sejumlah pengungsi masih bertahan di sejumlah tempat pengungsian, termasuk di Polres Jayawijaya dan markas TNI. Ribuan orang dari luar Papua memilih pulang ke kampung halaman masing-masing.

Berbagai harapan disampaikan para tokoh agama dan masyarakat terkait konflik Papua. Dua ormas besar umat Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah turut menyerukan agar penyelesaian konflik dilakukan dengan bijak.

Dua ormas sepakat bahwa kerusuhan di Papua adalah masalah yang tidak boleh dianggap sepele sebab dikhawatirkan akan memperluas masalah kemanusiaan di Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Besar  Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta Pemerintah menyelesaikan masalah di Wamena, Papua dengan bijak yaitu pendekatan hati bukan dengan perlawanan fisik.

Kiai Said khawatir jika penyelesaian dilakukan dengan cara kekerasan akan membuka celah pihak luar untuk mendorong warga Papua melawan aparat dan mungkin akan memperluas kerusuhan.

“Kalau dikerasin semakin mendapat dukungan dari luar negeri, sangat berbahaya, mari dekati hatinya, budayanya,” ujarnya usai peletakan Batu Pertama Pusdiklat LP Maarif NU di Grogol, Jawa Barat, Kamis (3/10).

Hal senada disampaikn Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Ahad, 29 September.

Haedar mengatakan, pemerintah hendaknya mengoptimalkan langkah-langkah perlindungan terhadap seluruh warga sebagaimana amanah konstitusi dan mencari solusi terbaik dalam penyelesaian konflik. 

 “Kami percaya pemerintah, khususnya TNI dan Polri, didukung semua kekuatan masyarakat dapat mengatasi situasi di Wamena,” kata Haedar.

 Haedar mengimbau kepada semua pihak di seluruh tanah air hendaknya dapat menahan diri serta sama-sama menciptakan suasana tenang dan kondusif dengan mengedepankan solusi. 

“Kami percaya apa yang terjadi di Wamena sama-sama tidak dikehendaki serta semuanya berusaha untuk mewujudkan suasana aman dan damai disertai islah dalam semangat kebersamaan sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia yang dijiwai Bhineka Tunggal Ika,” jelas Haedar. 

MUH/IslamIndonesia/ foto fitur: nu.or.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *