NU Berperan Atasi Ketertinggalan Bangsa: Kalla

Nahdatul Ulama, sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, dapat berperan dalam mengatasi ketertinggalan bangsa, utamanya di bidang ekonomi, dengan menjalin kemitraan yang kuat dengan pemerintah, kata Wakil Presiden.
Hadir dalam pengukuhan Pengurus Besar organisasi masa bakti 2015-2020 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (5/9), Jusuf Kalla menggambarkan program pembangunan pemerintah di berbagai bidang “sesuai” dan  terkait erat dengan basis massa organisasi.

Tantangan organisasi bukan lagi pada persoalan-persoalan ritual keagamaan, melainkan bagaimana menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bekerja keras menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan, katanya.

“Tantangan NU tidak hanya berbicara tentang shalawat, istigasah dalam artian ritual agama, tetapi mari bicara istigasah untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa, bekerja keras di bidang pertanian, serta istigasah dalam hal perdagangan,” kata Kalla.

Menurut Kalla, dengan upaya itu, bangsa Indonesia bisa mengatasi ketertinggalan, terutama di bidang ekonomi.

Dia juga mengungkap bahwa pemerintah terus berupaya merealisasikan program pengentasan kemiskinan. Salah satu programnya adalah keinginan pemerintah memajukan Indonesia dari desa.

“Di situlah pada dasarnya jamaah NU paling banyak. Tentu kita berharap peran NU ikut menyukseskan program tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Kalla mengatakan, “Umat beragama di Indonesia lebih aman dalam menjalankan ibadah dibandingkan dengan umat di negara lain yang dilanda konflik. Namun, kita harus mengatasi satu hal, yaitu ketertinggalan ekonomi, agar terhindar dari radikalisme kapital.”

Selain Kalla, ikut hadir Ketua MPR Zulkifli Hasan, sejumlah menteri kabinet, dan ribuan warga NU. Hadir pula sejumlah pengurus PBNU, seperti Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin, Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini.

Zainab/Islam Indonesia