Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 19 November 2019

Norwegia Memboikot Produk-Produk Israel demi Mendukung Palestina


islamindonesia.id – Norwegia Memboikot Produk-Produk Israel demi Mendukung Palestina

Belum lama ini, gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS, yaitu Boikot, Divestasi, dan Sanksi) memperoleh pencapaian lain. Pihak berwenang ibukota Norwegia, Oslo, telah mengeluarkan perintah pelarangan terhadap barang dan jasa yang berasal dari pemukiman Israel, sebagaimana dilansir dari Step Feed pada 1 November.

Larangan itu muncul sebagai bagian dari skema 2019 yang baru diadopsi, yang mana telah disetujui oleh Dewan Kota Oslo yang baru-baru ini terpilih. Lembaga ini, saat ini dipimpin oleh partai Sosialis Kiri (SV), Partai Buruh dan Hijau.

Keputusan ini berhasil diwujudkan meskipun meskipun ada upaya besar-besaran dari Israel dan sekutu sayap kanannya di Norwegia untuk menekan langkah-langkah formal yang mendukung hak-hak Palestina.

Selain Oslo, lima pemerintah kota lainnya di Norwegia juga telah melarang produk-produk Israel untuk dapat beredar di kota mereka.

Dengan mengesahkan putusan baru itu, Dewan Kota Oslo telah berkomitmen untuk tidak memasukkan “barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (Palestina) yang diduduki yang melanggar hukum internasional oleh perusahaan yang beroperasi di bawah izin kekuasaan pendudukan.”

Menurut gerakan BDS, keputusan semacam ini dibuat karena ia tidak membeda-bedakan antara “perusahaan Israel maupun internasional yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel.”

Dalam sebuah pernyataan resmi tentang masalah ini, Suniva Eidsvoll, ketua SV cabang Oslo dan kelompok Dewan Kota Oslo SV, mengatakan, “Rakyat Palestina, yang harus berurusan dengan pendudukan ilegal di wilayah mereka setiap harinya, pantas untuk mendapatkan perhatian dan dukungan internasional.”

Dia juga menekankan bahwa ini adalah tanggung jawab global untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dan hukum internasional dipatuhi.

“Saya bangga bahwa Dewan Kota Oslo sekarang mengambil langkah-langkah untuk mencegah barang dan jasa yang dibeli oleh (penduduk) kota dari mendukung pendudukan ilegal di Palestina atau pun wilayah lain,” tambahnya.

Warga Oslo, Norwegia, melakukan long march untuk menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel. Foto: Twitter/BDSmovement

Para pengurus BDS menyambut langkah terbaru ini, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh koordinator kampanye Eropa, Alys Samson, mengatakan, “Kami menyambut langkah yang bertanggung jawab secara hukum dan moral yang diambil oleh Dewan Kota Oslo ini.”

“Dewan lokal menunjukkan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh penindasan, dan terus membuka jalan, meskipun tidak ada tindakan dari pemerintah nasional,” jelasnya.

“Sebuah larangan terhadap barang dan jasa dari pemukiman ilegal Israel adalah hal yang paling tidak harus dilakukan lembaga pemerintahan untuk mengurangi keterlibatan mereka dengan rezim apartheid, kolonialisme, dan pendudukan Israel,” tambah Samson.

Langkah dewan kota itu dilakukan hanya lebih dari seminggu setelah Michael Lynk, pakar independen PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, menyerukan larangan internasional terhadap semua produk pemukiman Israel sebagai langkah untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel yang telah berusia 52 tahun.

Gerakan BDS Telah Dilakukan Sejak 2005

Gerakan global melawan pendudukan Israel telah dirintis dari sejak tahun 2005 oleh lebih dari 170 organisasi masyarakat sipil, serikat pekerja, dan kelompok budaya dan hak asasi manusia di Palestina. Kampanye ini bertujuan untuk menekan Israel agar mau mematuhi hukum internasional dan memberikan warga Palestina hak-hak dasar mereka.

Gerakan ini memungkinkan orang-orang dari seluruh dunia untuk mengambil bagian dalam upaya melawan pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina.

Para pendukung gerakan ini termasuk dari kalangan akademisi, politisi, artis, dan organisasi, serta dari beberapa warga Israel itu sendiri. Dalam dekade terakhir, kampanye BDS telah mencapai keberhasilan yang signifikan, termasuk mempengaruhi beberapa negara untuk menangguhkan perdagangan bebas dengan Israel.

Namun, ada juga beberapa kemunduran, terutama karena gerakan ini sering ditentang oleh Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Eropa.

Namun demikian, dampak BDS jelas terasa, dan inilah yang dapat menjelaskan mengapa Israel melihat gerakan itu sebagai ancaman strategis dan menuduhnya sebagai gerakan anti-semitisme – sebuah klaim yang ditolak oleh para aktivis, menyebutnya sebagai upaya untuk mendiskreditkan mereka.

PH/IslamIndonesia/Sumber: Step Feed/Foto Fitur: Twitter/Nas_Titi6663

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *