Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 18 December 2013

Negosiasi Pembebasan Biarawati Masih Berjalan Alot


 

Belum ada titik temu antara kedua belah pihak. Para pemberontak tetap pada keputusan untuk menuntut ratusan aktivis perempuan mereka yang dipenjara pemerintah  Suriah dibebaskan sebagai ganti pembebasan para biarawati tersebut.
Hingga Rabu (18/12) negosiasi antara Pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak untuk membebaskan 12 biarawati yang diculik awal Desember lalu masih berlangsung alot. Proses negoisasi yang berlangsung di sebuah biara di Damaskus bagian utara, sudah dilakukan sejak Sabtu (14/12).

Belum ada titik temu antara kedua belah pihak. Para pemberontak tetap pada keputusan untuk menuntut ratusan aktivis perempuan mereka yang dipenjara pemerintah  Suriah dibebaskan sebagai ganti pembebasan para biarawati tersebut. Demikian laporan yang dilansir UCA News pada Rabu (18/12).

Seorang negosiator yang hanya disebut namanya sebagai Abu Nidal, menyatakan gencatan senjata dan penawaran jangka pendek lainnya telah menjadi lebih umum dalam perang saudara yang telah berlangsung tiga tahun di Suriah.  Namun pembahasan yang mengarah pada pertukaran tahanan masih belum dimungkinkan.

Pemerintah Suriah sendiri memilih untuk bungkam dan terkesan hati-hati merespon berita tersebut. Sementara seruan Patriark Ortodoks Yunani yang berbasis di Lebanon yang menjadi induk biara itu sama sekali tak mendapat tanggapan.

Lewat juru bicaranya yang bernama al- Habib al- Moustafa, pihak pemberontak mengatakan bahwa para pejabat pemerintah Suriah sejauh ini telah menolak tawaran mereka untuk membebaskan ratusan tahanan perempuan itu .Selain permintaan tersebut, para pemberontak juga menuntut pembebasan seorang warga Arab Saudi yang ditangkap dan dipenjara saat berperang untuk mendukung oposisi.

Seperti diberitakan berbagai media internasional, pada awal Desember lalu, tiga dari 12 perempuan  yang diculik dari panti asuhan biara itu  dibawa ke kota Yabroud yang dikuasai pemberontak. Para biarawati  itu muncul di video setelah penangkapan mereka dengan mengatakan mereka masih hidup dan dalam keadaan baik.

Tak ada nama yang jelas dari identitas kelompok pemberontak  yang melakukan penculikan tersebut. Beberapa faksi pemberontak Suriah pun belum ada yang mengaku bertanggungkawab atas penculikan tersebut.  Namun salah seorang aktivis oposisi Suriah dan pejabat Gereja telah mengatakan kelompok jaringan al-Qaida  Jabhat al-Nusra, atau Nusra Front, adalah pelaku penculikan itu.(hj)
Sumber: ucanews.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *