Satu Islam Untuk Semua

Monday, 07 November 2016

Nantikan Pidato Kebudayaan Kang Said tentang Indonesia Inklusif


islamindonesia.id – Nantikan Pidato Kebudayaan Kang Said tentang Indonesia Inklusif

 

Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj dijadwalkan akan menyampaikan pidato kebudayaan pada forum nasional yang digagas Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Senin (7/11/2016) mendatang.

Kang Said, demikian ia biasa disapa, akan menyampaikan pidato bertema “Gotong Royong Wujudkan Indonesia Inklusif”. Tema ini selaras dengan acara yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Program Peduli, sebuah program di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Sekadar informasi, Program Peduli merupakan program pemberdayaan masyarakat yang bermitra dengan lembaga masyarakat sipil untuk menjangkau penerima manfaat yang selama ini mengalami eksklusi dari program pemerintah yang disebabkan diskriminasi dan prasangka.

Pada tahap pertama, program ini bernama PNPM Peduli dan difasilitasi selama 2011-2014 oleh PNPM Support Facility (PSF) – World Bank. Pada Maret 2014, The Asia Foundation ditetapkan sebagai Managing Partner dalam Program Peduli Fase II, dengan dana dari DFAT-Australian Aid. Pada Program Peduli Fase II ini, kegiatan lebih difokuskan untuk meningkatkan Inklusi Sosial dan Ekonomi dalam pembangunan Indonesia, dengan meningkatkan akses pelayanan hak dasar dan penerimaan sosial bagi mereka yang termarginalkan.

Enam sasaran (kelompok penerima manfaat) Program Peduli meliputi: Anak dan Remaja Rentan, Masyarakat Adat Terpencil, Kelompok Agama Minoritas dan Kepercayaan Lokal, Korban Pelanggaran HAM, Orang dengan Disabilitas, dan Kaum Waria. Selain The Asia Foundation, terdapat 7 (tujuh) organisasi pelaksana: Yayasan Samin, LPKP, PKBI, IKA, Kemitraan, Lakpesdam NU, dan Satunama. Program Peduli bekerjasama dengan 72 LSM lokal di 84 kabupaten/kota di 26 provinsi.

Sebagai salah satu mitra pelaksana Program Peduli, Lakpesdam PBNU yang lahir pada tahun 1985 ini menggunakan pendekatan inklusi sosial sebagai ikhtiar untuk memberdayakan sebagian kelompok masyarakat yang selama ini mengalami eksklusi sosial.

Acara bakal berlangsung di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto Kav 18-20, Jakarta. Selain pidato kebudayaan, akan diselenggarakan pula pameran dan gelaran seni, serta peluncuran buku hasil riset tim Lakpesdam NU dan pemutaran video tentang capaian program tersebut.

Ada tiga buku setidaknya yang dihasilkan, antara lain buku riset etnografi oleh tim Peduli Cabang Lakpesdam NU, buku kapasitas pemerintah daerah dalam mewujudkan Pemerintahan Inklusif (Riset Lakpesdam PBNU dan CMARs), serta Instrumen Indeks Inklusi Sosial.

Dalam pertemuan nasional ini, Lakpesdam PBNU akan mengikutsertakan seluruh mitra pelaksana cabang Lakpesdam NU dari tujuh provinsi.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *