Satu Islam Untuk Semua

Friday, 15 June 2012

Nafsiah Teruskan Program Pendahulunya


Menteri Kesehatan baru, Nafsiah Mboi

JAKARTA — Menteri Kesehatan yang baru dilantik, Nafsiah Mboi akan melanjutkan program-program menteri kesehatan pendahulunya, mendiang Endang Rahayu Sedyaningsih. Dia optimistis dapat mencapai target, walaupun waktu yang tersedia terbilang singkat.

“Saya menandatangani kontrak kinerja yang sama seperti yang ditandatangani almarhumah Endang,” ujar Nafsiah Mboi saat temu media, Kamis (14/6/2012) di Jakarta.

Kontrak kinerja itu terkait dengan tugas pembangunan kesehatan tahun 2009-2014 dan terdapat target-target kinerja yang harus dipenuhi.

Nafsiah menyatakan menghormati pemikiran-pemikiran Endang Rahayu dan banyak memiliki pemikiran serupa dengan almarhum. Untuk penekanan program ke depan, Nafsiah masih akan membahasnya dengan jajaran staf Kementerian Kesehatan.

Sebagai gambaran, program kerja Kementerian Kesehatan meliputi delapan program, yakni terkait dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Kemenkes, pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur, Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, pembinaan upaya kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, kefarmasian dan alat kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, serta pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 juga mencakup target Kemenkes terkait pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium, seperti perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan tenaga strategis di puskesmas, pengendalian penyakit menular, dan pengawasan terhadap bantuan operasional kesehatan.

Nafsiah optimistis, posisinya kini akan memperkuat kerja sama lintas sektor guna mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium. Nafsiah juga akan mendukung program-program yang sudah berlangsung, seperti jaminan kesehatan dan pengendalian dampak negatif tembakau.

Dia yakin dapat memenuhi target-target tersebut walaupun masa jabatannya terbilang singkat, yakni sekitar dua tahun. “Mungkin waktunya singkat dan tidak mudah menjadi kapten kapal yang sedang berlayar. Tetapi, ada banyak tenaga profesional di Kemenkes dan di daerah yang membantu,” tuturnya.

Walaupun demikian, ia mengakui jumlah penduduk Indonesia yang besar dan perbedaan masalah di masing-masing daerah akan menjadi tantangan yang besar. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *