Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 01 August 2018

Muslimat Nahdlatul Ulama Himbau Masyarakat Agar Bijak Mengonsumsi Susu Kental Manis


islamindonesia.id – Muslimat Nahdlatul Ulama Himbau Masyarakat Agar Bijak Mengonsumsi Susu Kental Manis

 

Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berusaha menyebarluaskan penggunaan susu kental manis secara bijak. Upaya ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan Muslimat NU yang menyatakan bahwa tayangan iklan televisi Susu Kental Manis yang menampilkan anak-anak sebagai subjek bisa disalahartikan oleh masyarakat khususnya masyarakat ekonomi lemah.

Iklan televisi, internet maupun media cetak memiliki daya persuasi dan pengaruh yang kuat terhadap persepsi dan perilaku masyarakat. Kekuatan paparan iklan yang menyesatkan bisa menimbulkan dampak buruk terhadap kualitas kesehatan masyarakat.

Menurut Muslimat NU, dampak iklan itu membuat masyarakat terkecoh bahwa susu kental manis dapat dikonsumsi untuk menggantikan susu bagi bayi dan anak-anak, padahal peruntukannya adalah sebagai bahan tambahan atau topping untuk makanan dan minuman.

Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) melakukan edukasi penggunaan susu kental manis (SKM), Senin (30/7) di Graha Utama Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Sumber gambar: https://www.nu.or.id

Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) melakukan edukasi penggunaan susu kental manis (SKM), Senin (30/7) di Graha Utama Aula Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Sumber gambar: https://www.nu.or.id

 

“Masyarakat belum paham bahwa prosentase susu kental manis itu lebih banyak gulanya dan bisa menyebabkan penyakit-penyaki berbahaya, sebab itu sekarang ini kan banyak, anak-anak tapi sudah terkena diabetes, hipertensi, dan lain-lain,” kata Ketua VII PP Muslimat Nahdlatul Ulama Hj Erna Yulia Sofihara dalam kegiatan edukasi penggunaan Susu Kental Manis bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) sekaligus memperingati Hari Gizi dan Hari Anak Nasional, Senin (30/7) di Aula Kemdikbud Jakarta.

Di kesempatan itu Erna Yulia Sofihara juga menghimbau agar orang tua lebih mendalami informasi tentang kesehatan agar tidak terkecoh atau bahkan menjadi korban dari informasi yang tidak tepat.

Erna pun menjelaskan bahwa Muslimat NU tidak akan berdiam diri terkait persoalan ini. Muslimat NU, katanya akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang makanan dan gizi yang harus dipenuhi seorang anak.

Seperti diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan, produk tersebut mengandung susu dan termasuk kategori susu. Hal tersebut juga sudah tertera pada Peraturan Kepala (Perka) BPOM 21/2016, yang menyebut SKM merupakan subkategori Susu Kental, yang termasuk kategori susu.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, sesuai standar keamanan pangan internasional (Codex), susu kental manis adalah produk mengandung susu.

“Di dalam Codex, sudah jelas. Susu kental manis adalah produk mengandung susu sebagai pelengkap sajian,” kata Penny dalam konferensi pers “Susu Kental Manis” di BPOM, Jakarta, awal Juli lalu.

Meski mengandung susu, lanjut Penny, susu kental manis bukan produk susu untuk pengganti kebutuhan gizi maupun pengganti Air Susu Ibu (ASI). Susu ini juga bukan diperuntukkan untuk bayi dan balita.

Penny mengatakan susu kental manis bukan susu untuk pemenuhan balita. Tidak boleh diberikan juga pada bayi dibawah 12 bulan.

 

LJ/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *