Satu Islam Untuk Semua

Monday, 28 April 2014

Muslim Kenya Gelar Konferensi Internasional Bahas Toleransi


OnIslam.net

Konferensi ini memberikan kesempatan kepada non-Muslim untuk mendapatkan gambaran tentang Islam yang sebenarnya.

 

Untuk pertama kalinya Kenya menggelar konferensi Muslim berskala internasional. Acara yang diresmikan pada Sabtu (26/04) di Nairobi itu guna mempromosikan nilai-nilai Islam moderat yang mendorong toleransi dan perdamaian.

“Topik utama kami dalam konferensi yang berlangsung selama dua hari ini akan membahas tentang minoritas dalam harmoni, toleransi dan perdamaian, terutama di Kenya,” Kata Rageh, penyelenggara konferensi dan pendiri Journey yang berbasis di Toronto, kepada Anadolu Agency seperti dikutip dari On Islam pada Senin (28/04).

Peresmian konferensi itu dihadiri oleh ratusan Muslim dan non-Muslim yang terlibat dalam diskusi tentang toleransi.

Digelar di Kenyatta International Convention Center, sejumlah pembicara Muslim terkenal hadir, di antaranya Sheikh Abdur-Rahim McCarthy, seorang pembicara dan presenter TV Irlandia-Amerika, Wasim Kempson, imam Masjid Al Muntada di London, dan Saudi Sheikh Ahmed Hameed.

Konferensi yang diikuti serangkaian ledakan mematikan di Afrika ini bertujuan untuk menarik lebih dari 4000 peserta untuk menghadiri diskusi.

“Mengingat peristiwa musibah yang terjadi baru-baru ini di Westgate, maka diskusi seperti ini merupakan kesempatan bagi kami, terutama bagi kaum muda untuk menggambarkan Islam yang benar dan damai, agama yang toleran dan harmonis,” kata Rageh.

Konferensi ini juga digelar untuk menjelaskan kesalahpahaman tentang Islam dan Muslim di Kenya.

Diperkirakan setidaknya ada 10 juta Muslim di Kenya dari total 40 juta, yang sebagian besar tinggal di bagian pesisir dan utara timur negara itu.

Awal bulan ini, wilayah yang didominasi Somalia Nairobi Eastleigh diguncang tiga bom, puluhan orang terluka dan meninggal.

Serangan itu menyusul serangkaian serangan baru-baru ini yang telah mengguncang bagian lain Kenya, dan memunculkan berbagai pertanyaan terkait kerentanan negara terorisme.

Muslim Kenya mengecam bahwa serangan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Beberapa cendekiawan Muslim Kenya berpendapat bahwa pertempuran polisi melawan terorisme telah menciptakan citra negatif Muslim di Kenya.

“Asumsi ini harus berhenti,” kata Aden Dualle, pemimpin mayoritas di Parlemen Kenya.

“Saya senang konferensi ini menawarkan forum bagi non-Muslim untuk mendapatkan gambaran Islam yang sebenarnya.

“Islam berarti damai dan menjadi Muslim atau mengenakan simbol pakaian umat Muslim tidak ada hubungannya dengan terorisme,” tambahnya.

 

Sumber: On Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *