Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 19 September 2019

Mushaf Alquran Kuno Ditemukan di Pusat Peradaban Islam Nusantara Pertama, Barus


islamindonesia.id – Mushaf Alquran Kuno  Ditemukan di Pusat Peradaban Islam Nusantara Pertama, Barus

Barus merupakan kota tua yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Barus tecatat merupakan pintu masuknya Islam di Indonesia, sebab di daerah ini terdapat banyak makam tokoh ulama dan auliya yang diyakini sebagai penyebar Islam pertama di Nusantara. 

Tercatat dari nisan makam yang ada, pada abad ke 7 Masehi, agama Islam telah ada di Barus.  Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2017 meresmikan tugu titik nol di Barus sebagai pusat peradaban Islam Nusantara.

Namun menurut Dr. Phil. Ichwan Azhari seorang sejarawan yang juga pengajar dan ahli filologi Indonesia di Universitas Negri Medan, selama ini belum ditemukan manuskrip Alquran kuno sezaman dengan nisan-nisan yang ada di Barus.

“Barus hanya negeri nisan, jejak Islam lainnya tidak ada, juga belum ditemukan jejak rumah ibadah, semisal masjid yang sezaman nisan abad 13. Jejak Islam seakan hanya nisan yang membisu kesepian. Artefak Islam lainnya (kecuali stempel beraksara Arab temuan arkeologis Arkenas Jakarta) juga belum ditemukan,” tulis Ichwan Azhari di laman facebooknya.

Peneliti yang pernah kuliah di Jerman ini bertahun-tahun mencari manuskrip Alquran kuno dengan keluar masuk kampung, bertanya kemana-mana, namun hasilnya nihil.

“Padahal para ulama yang nisannya bertabur di Barus pastilah menggunakan Alquran tulisan tangan pada zamannya. Kemana manuskrip-manuskrip sebagai saksi sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Barus itu?” tanyanya penasaran.

Rasa penasaran Ichwan Azhari ini terbalas. Pada 12 september 2019 ditemukan manuskrip Alquran tulisan tangan asal Barus yang sangat tua. “Manuskrip ini memiliki iluminasi yang indah, memiliki kolopon walaupun tidak lengkap, juga memiliki tanda air (watermark),” katanya.

Menurut Ketua Asosiasi Museum Indonesia Sumatra Utara itu, manuskrip kuno tersebut merupakan  warisan seorang ulama Islam Batak asal Manduamas yang sudah meninggal. Barang berharga itu kini dipegang oleh ahli warisnya, bersama peninggalan-peninggalannya yang lain, yaitu kalender dan peralatan ritual terbuat dari bambu beraksara Batak.

“Tim ahli manuskrip kuno kami sedang mengkaji berbagai aspek temuan ini,” tambahnya.

Manuskrip penting keislaman ini rencananya akan dipamerkan perdana di Museum Sejarah Alquran Sumatera Utara, sekaligus peresmian museum.  Ichwan mengajak siapa pun yang ingin berdiskusi tentang manuskrip kuno ini untuk datang tanggal 21-22 September 2019 di Gedung Serbaguna Pemprovsu Jl.Williem Iskandar Medan. 

Berikut ini beberapa gambar Alquran tersebut dari lama facebook Ichwan Azhari:

MUH/IslamIndonesia/foto fitur: facebook Ichwan Azhari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *