Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 09 November 2014

Museum Jendral Ali Mohsen al-Ahmar


Rumah mewah Ali Mohsen yang dialih fungsi jadi museum.

Lepas menguasai Sana’a 21 September lalu, para militan al-Houtsi mengubah rumah mewah Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar di kota Haddah, dekat Sana’a, sebagai upaya menunjukkan betapa mewahnya kehidupan sang jendral

Warga Yaman bebas mengunjungi museum baru yang dibuka pukul 8-11 pagi dan 15 sampai matahari terbenam. Para pengunjung akan mendapat pemeriksaan keamanan dari militan Houtsi sebelum masuk ke lokasi museum. Para petugas keamanan dari kalangan Houtsi biasanya mengunyah qat dan meminum minuman bersoda buatan lokal—sebuah langkah yang mereka klaim sebagai boikot atas minuman bersoda produk Barat seperti Coca Cola dan Pepsi.

Lepas pemeriksaan kedua – dekat stan penjual souvenir Houtsi – para pengunjung akan sampai di sebuah rumah  mewah yang digunakan Ali Mohsen untuk menerima tamu dan melaksanakan resepsi. Rumah itu dikelilingi enam rumah mewah lain yang juga milik Ali Mohsen al-Ahmar.

Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, sering dipanggil Ali Mohsen, adalah mantan komandan Divisi Lapis Baja ke-1, unit militer yang memerangi kelompok Houtsi selama tahun 2004-2010. Ia membelot dari pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh dalam pemberontakan tahun 2011 dan menjabat sebagai penasehat Presiden Abdo Rabboh Manshur Hadi sampai militan Houtsi menguasai Sana’a pada 21 September lalu.

Para pengunjung yang datang umumnya melihat-lihat potret yang dipasang di dinding dan barang-barang mewah yang dipamerkan dalam rumah itu. Mereka juga menyempatkan diri berfoto bahkan duduk di meja kerja Ali Mohsen. Di seberang ruangan, terpampang potret besar Presiden Hadi dengan stiker Houtsi yang ditempel di dahinya.

Ruang kerja Ali Mohsen

Ruang kerja Ali Mohsen.

Foto Presiden Ali Hadi

Foto Presiden Hadi dengan stiker Houtsi yang ditempel di bagian dahi.

(AR/Yemen Times)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *