Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 19 February 2014

Mujahid, Ali dan Mustafa dalam Iklan-Iklan Televisi Amerika


(Youtube)

Beberapa waktu lalu, Coca Cola di Amerika Serikat mengundang reaksi pro-kontra setelah mengangkat isu multukulturalisme dalam iklan yang diputar di acara akbar Super Bowl 2014. Produsen minuman bersoda tersebut menampilkan kemajemukan masyarakat Amerika, dilatarbelakangi lagu “America is Beautiful” yang dinyanyikan dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Arab. Mereka yang kontra terhadap iklan tersebut, terutama memprotes penggunaan bahasa selain Bahasa Inggris dalam lagu yang dianggap sebagai representasi Amerika Serikat itu (seorang penentang bahkan keliru mengira lagu tersebut sebagai lagu kebangsaan Amerika).

Berbeda dengan iklan Coca Cola, iklan megastore elektronik Best Buy yang juga menampilkan konsep multikulturalisme malah mendapat sambutan hangat. Iklan tentang televisi Sharp 60 inci itu menampilkan seorang penjual Best Buy bernama Mustafa: muda, ganteng, wajah bercukur bersih, memberikan saran teknologi dengan fasih kepada konsumen. Di rumah, Mustafa digambarkan bersama kekasihnya menonton TV dan menonton pertandingan football dengan kawan-kawannya. Di akhir iklan, bersama sang kekasih menunggui kawan-kawannya bermain game, Mustafa berkelakar “Aku nggak akan mungkin bisa memaksa anak-anak ini bermain di luar.”

Iklan itu tak pernah menyatakan Mustafa sebagai seorang Muslim, namun dari namanya (yang berasal dari salah satu julukan Nabi Muhammad Saw.), orang bisa mengidentifikasi hal itu. Bagi sebagian warga Amerika yang terbiasa melihat citra negatif Muslim di televisi, iklan Best Buy itu sungguh sebuah pengecualian.

“Iklan itu memenuhi semua persyaratan Amerika (dibanding iklan Coca Cola),” ujar Timothy de Waal Malefyt, seorang eksekutif periklanan yang juga mengajar di Fordham University, New York. “Dia punya kekasih. Punya teman-teman Anglo. Dan dia menonton ‘Despicable Me’ serta football. Sangat Amerika.”

Penampilan muslim dalam iklah-iklan di Amerika masih sangat jarang, namun hal itu diyakini akan berubah menyusul meningkatnya penerimaan Muslim di berbagai penjuru Amerika.

Sambutan atas iklan Best Buy itu pun sangat positif. Di twitter muncul komentar-komentar seperti:

“Wow. Best Buy kini multikultural. Terima kasih Mustafa!”

“Well, hello Mustafa. Aku nggak pernah lihat penjual yang seperti kamu di Best Buy dekat rumahku.”

Juru bicara Best Buy Jeffrey Shelman menyatakan bahwa iklan mereka menampilkan karyawan Best Buy yang sesungguhnya, yang dipilih berdasarkan pengetahuan teknologi mereka, di samping daya tarik mereka di depan kamera tentunya. Mustafa adalah Mustafa Hakami, seorang keturunan Afghanistan yang tinggal di Harbor City dan seorang mahasiswa kedokteran. Dia bekerja satu hari dalam seminggu di toko Best Buy El Segundo, California. Kekasih Mustafa dalam iklan adalah istrinya sendiri, Amber.

Berbagai iklan sebenarnya juga menampilkan Muslim, antara lain pembawa acara “The Daily Show”Aasif Mandvi dalam iklan Domino’s Pizza dan pelawak Asif Ali dalam beberapa iklan Best Buy. Namun tak satu pun di antara iklan itu yang memberikan petunjuk bahwa pemeran dalam iklan tersebut adalah Muslim. Sangat berbeda dengan iklan Mustafa untuk Best Buy.

Pada 2011, Prudential mengeluarkan serial iklan menampilkan sejumlah warga Amerika pada hari pertama mereka pensiun. Salah satu iklan menampilkan seorang warga lansia Afrika-Amerika tengah memancing, bermain dengan anak-anak balita, dan menikmati makan malam bersama keluarga. Dia bahkan mengeja namanya dalam iklan itu: Mujahid Abdul-Rashid.

Saat Olimpiade Muslim Panas 2012 di London, Nike menciptakan satu seri iklan yang diberi judul “Find Your Greatness” dan diputar di 25 negara. Salah satu iklan berdurasi 17 detik menampilkan sejumlah gadis berkerudung di bawah lampu lapangan sepak bola, mendengarkan dengan serius pelatih mereka (seorang perempuan pula) berbicara dalam Bahasa Arab.

Iklan itu sangat berkesan bagi Marium Mohiuddin, yang di masa remajanya juga menggilai olah raga dan menjalankan hobinya itu tetap dengan berhijab. Perempuan yang kini menjadi juru bicara Dewan Muslim Los Angeles itu mengatakan, “Saat melihat iklan itu, saya berpikir, terima kasih telah menunjukkannya bagi saya, sebagai orang yang suka olah raga sambil tetap mengenakan hijab. Sungguh menyenangkan melihat citra diri Anda sendiri tampil di TV secara positif.” [Huffington Post]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *