Muhtaza dan Anjani Sabet Dua Award Internasional

Dua siswa SMA asal Sekayu, Sumatera Selatan, menyabet penghargaan tertinggi dalam kontes ilmuwan muda dunia di Los Angeles, Amerika Serikat, dari menemukan teknologi kulkas tanpa freon dan listrik.

Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri menyingkirkan 1.700 peneliti muda dari 70 negara dalam Intel International Science and Engineering Fair (Intel-ISEF). 

Kedua siswa SMAN 1 Sekayu, Sumatera Selatan ini menciptakan Green Refrigerant Box (GRB) alias kulkas tanpa freon dan listrik. 

Idenya berawal dari keprihatinan mereka atas kondisi petani yang kesulitan mengawetkan sayur-sayuran dan buah-buahan karena tak ada akses listrik.

Mereka lalu melirik kayu gelam yang banyak tumbuh di sana dan mengubahnya menjadi arang aktif. Dan ajaib, arang aktif ini mampu menurunkan suhu dari 28 derajat celcius menjadi 5,5 derajat hanya dalam tempo 2 jam 20 menit.

Arang aktif adalah arang yang diproses sedemikian rupa hingga punya daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap. Arang aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon organik atau anorganik. Tapi yang biasa beredar di pasaran berasal dan tempurung kelapa, kayu, dan batubara.

Temuan ini mengantar Mohtaza dan Anjani meraih Development Focus Award dengan hadiah senilai USD 10.000 atau sekitar 120 juta dari U.S. Agency for International Development (USAID). Selain itu, mereka juga menempati peringkat ketiga dalam kategori Engineering: Materials & Bioengineering yang berhadiah USD 1.000 atau setara dengan 12 juta. 

Unit Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sempat berjanji akan mematenkan kara ilmiah Mohtaza dan Anjani. Keduanya akan mendapat beasiswa unggulan kuliah di dalam atau di luar negri.

Penghargaan ini disinyalir sebagai sebuah perkembangan positif karena ini kali pertama Kementerian Pendidikan mengirim tim dan sukses dalam ajang internasional sekelas Intel-ISEF.

(AR/berbagai sumber)