Muhammadiyah Itu NU: Fakta Sejarah yang Terlupakan

Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) merupakan dua organisasi besar republik ini. Untuk menuju pada nama “besar” itu, keduanya sama-sama memiliki sejarah yang cukup panjang. Bahkan, saking panjangnya, terkadang sebagian fakta sejarah kerap terlupakan.

Pada Februari lalu, Penerbit Noura Books berhasil mengumpulkan jejak-jejak sejarah itu dan menerbitkannya dalam judul “Muhammadiyah itu NU: Dokumen Fiqih yang Terlupkan”.

Buku karya cipta Mochammad Ali Shodiqin ini membahas tentang kaidah fiqih Muhammadiyah yang masih asli/ original. Yakni, sebuah kitab fiqih terbitan 1924 yang sudah seolah membeku di peti es. Lama tak tersentuh tangan manusia.

Penulis mengaku bahwa membaca kitab itu serasa dihujani jarum. Menulis ulang kitab itu serasa tertusuk sembilu. Di sana ada ranjau yang bisa menjebak hawa nafsu. Namun, juga bisa mengubah dan menggugah warga Muhammadiyah sekaligus NU, yang berjumlah ratusan juta orang itu, untuk bersatu dan bersama-sama merancang masa depan negeri ini.

Dalam karya-karyanya, ia selalu mendorong adanya Bhinneka yang Tunggal, yaitu keberagaman dalam persatuan, dan mencita-citakan keutuhan seluruh Nusantara dalam jiwa bahari, termasuk dalam buku ini.

Buku dengan tebal 332 halaman ini ingin menyodorkan tentang fakta sejarah yang terlupakan. Bahwa dulu Muhammadiyah sama persis dengan NU, demikian pula sebaliknya.

Judul Buku: Muhammadiyah itu NU – Dokumentasi Fiqih yang Terlupakan
Penulis: Mochammad Ali Shodiqin
ISBN: 978-602-1306-03-1
Tebal: 332 hlm
Terbit: Februari 2014
Penerbit: Noura Books Jakarta