Muhammadiyah: Awal Puasa Jumat 27 Juni

Keputusan Muhammadiyah terkait awal puasa kemungkinan akan berbeda dengan NU dan pemerintah.

Dalam diskusi bertajuk ‘Astrofotografi sebagai Rukyat Bil ilmi untuk membahas penghitungan awal bulan secara ilmiah’, ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa awal puasa 1435 H, jatuh pada Jumat 27 Juni 2014.

“27 Juni menurut Muhammadiyah adalah awal malam pertama Ramadhan,” kata Din Syamsuddin di gedung PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, seperti dilansir Detik.com pada (30/04).

Keputusan ini, lanjutnya diambil berdasarkan pada perhitungan ilmiah, dengan mendatangkan ahli astronomi dari Prancis, Thierry Legault.

Thierry menggunakan teropong dan teknologi digital teranyar untuk mengamati posisi bulan dan benda-benda langit lainnya. Konjungsi atau dalam istilah bahasa Arabnya adalah ijtima dijadikan landasan untuk menentukan awal bulan termasuk permulaan Ramadhan.

Thierry mengatakan dari perhitungan melalui teropong, dengan melihat posisi bulan, matahari dan bumi maka konjungsi akan terjadi pada 27 Juni 2014 pukul 15.10 WIB.

Sementara itu, Din mengatakan, hal ini mungkin bisa berbeda dengan perhitungan menurut NU dan pemerintah. NU dan pemerintah menentukan awal bulan tak hanya pada ijtima namun juga harus memenuhi syarat imkanurrukyah, di mana posisi matahari terbenam lebih dari 2 derajat.

“Karena waktu matahari terbenam setengah derajat, maka kemungkinan akan menambah 1 hari. Maka baru shalat tarawih perdananya 28 Juni,” ucap Din.

Melalui teknologi, Din berharap, perbedaan penentuan awal bulan akan teratasi. Sebab menurutnya, setelah melalui berbagai landasan dalil belum juga ada titik temu, maka teknologi merupakan satu-satunya alasan yang dinilai dapat menyatukan perbedaan itu.

“Saya kira penentuan ini bertanggungjawab, ada perhitungan ilmiahnya. Saya termasuk yang berdamba sekali ada persamaan,” tutup Din.

Sumber: Detik.com