Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 15 August 2013

Militer Mesir Ciduk Para Pejabat Ikhwanul Muslimin


Militer Mesir menciduk sejumlah pejabat teras Ikhwanul Muslimin  dalam sebuah penyerangan ke kamp para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi di Kairo pada Rabu (14/8).

Dalam keterangan yang disampaikan kepada pers, salah seorang pejabat keamanan Mesir menyebutkan bahwa polisi menangkap pemimpin senior Ikhwanul Mohamed el-Beltagy, Essam El-Erian, juru bicara Ikhwanul Muslimin Ahmed Aref dan teolog kelompok ini Abdel-Rahman El-Bar. Ikut tertangkap pula Safwat Hegazy, seorang orator dan pendukung Ikhwanul Muslimin, Demikian seperti dilaporkan Associated Press.

Para pejabat teras Ikhwan tersebut ditangkap karena dituduh memprovokasi kekerasan pasca penggulingan Mursi.Kelimanya  dicidul  beberapa saat usai polisi menguasai kamp para demonstran di timur Kairo,  tepatnya di Masjid Al-Rabiah Al-Adawiya.

Pada hari yang sama, puluhan demonstran pro Mursi tewas saat terjadi operasi pembersihan kamp demonstran di bundaran Al-Nahdah di selatan Kairo oleh aparat setempat.

Sebelumnya, ribuan pendukung Mursi telah berkemah di lokasi tersebut jauh sebelum  presiden dari partai politik yang diusung Ikhwan itu digulingkan pada awal bulan lalu. Mereka berikrar  tidak akan menghentikan aksi unjuk rasa  hingga Mursi kembali ke tampuk kekuasaan.

Hingga hari ini, konflik di Mesir sudah  menimbulkan korban 235 warga sipil tewas dan lebih dari 2.000 terluka di seluruh negeri. Demikian keterangan pers yang dilansir oleh Departemen Kesehatan Mesir pada Rabu. Selain korban sipil, Menteri Dalam Negeri Mesir Muhammad Ibrahim juga menyebut bahwa 43 polisi  telah tewas dalam berbagai bentrokan yang terjadi di negeri tersebut.

“Sebanyak 18 polisi, termasuk dua jenderal dan dua kolonel, 15 polisi, sembilan orang wajib militer dan seorang pegawai sipil polisi tewas,” kata Ibrahim.

Namun keterangan pemerintah tersebut dibantah keras oleh Ikhwan. Mereka memiliki versi sendiri soal korban yang jatuh di pihaknya yakni 2.200 orang tewas dan 10.000 lainnya terluka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *