Meski Dihadang Israel, Menlu RI Tetap Buka Konsul di Palestina

Meski dihadang, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi tetap melantik Konsul Kehormatan (Konhor) pertama Indonesia untuk Palestina, Maha Abu-Shusheh. Menurut Retno, dia tak perlu melakukan komunikasi dengan Israel untuk urusan antara Indonesia dan Palestina tersebut.

“Saya kan tidak perlu bicara dengan Israel untuk mendirikan konsul kehormatan. Ini adalah urusan Indonesia dan Palestina,” ujar Retno saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).

Retno menegaskan, misi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada dirinya untuk melantik Konhor tersebut telah selesai dilakukannya. Aksi penghadangan Israel atas masuknya Retno ke Palestina berakibat pada perubahan tempat pelantikan yang semula direncanakan di Ramalla, pusat pemerintahan Otoritas Palestina, menjadi di Aman, Ibukota Yordania.

Upacara pelantikan dilakukan di KBRI Amman dan dihadiri oleh Menlu Palestina Riyad al-Maliki, para duta besar negara-negara ASEAN dan OKI di Amman.

“Mission accomplished. Itu yang penting. Apapun yang dilakukan untuk cegah saya sampai ke Ramallah untuk menghalangi, ternyata tidak berhasil karena pelantikan tetap dapat dijalankan dengan kehadiran Menlu Palestina. Jadi ini merupakan capaian politik yang bagus,” kata Retno.

Retno menjelaskan, pembangunan konsul kehormatan RI di Palestina penting untuk dilakukan, mengingat kerja sama antara Indonesia dan Palestina di bidang ekonomi berjalan dengan baik. Selain itu, dalam setahun tercatat ada sekitar 50 ribu WNI yang mendatangi Palestina.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Johan Budi SP, menyatakan bahwa pelantikan tersebut merupakan komitmen Indonesia dalam menentang penjajahan Israel di tanah Palestina.

“Menlu tentu membawa misi presiden ke sana dan ini bentuk komitmen pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina,” tegas Johan.

AJ/Islam Indonesia