Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 09 May 2017

Meski Diancam Pembubaran, Bedah Buku Haidar Bagir Berjalan Aman


islamindonesia.id – Meski Diancam Pembubaran, Bedah Buku Haidar Bagir Berjalan Aman

 

Bedah buku terbaru karya Haidar Bagir yang berjudul Islam Tuhan, Islam Manusia di kampus IAIN Surakarta, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah yang dihadiri langsung oleh penulisnya, mendapatkan penolakan dari sekelompok massa yang mengatasnamakan diri perwakilan umat Islam Solo Raya. Dengan membawa puluhan spanduk bertuliskan penolakan, puluhan orang menggelar aksi demo di depan Kampus IAIN Surakarta.

Lebih khusus, mereka juga mempertanyakan satu bab dalam buku Haidar yang berjudul, Takfiri: Asal Usul dan Perkembangannya. Dengan adanya satu bab itu, demonstran menilai buku karangan Haidar Bagir tidak layak dibaca.

Sebelumnya, ramai beredar kabar di media sosial bahwa sekelompok orang yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), mengancam akan mendemo acara itu dengan mendatangkan 3000 massa. Keberatan mereka adalah lantaran Haidar Bagir dituduh Syiah dan khawatir acara itu menjadi penyebaran paham Syiah.

Alih-alih mengiyakan tuntutan dan ancaman tersebut, yang mungkin patut diapresiasi di antaranya adalah sikap IAIN Surakarta yang melalui Rektornya, Mudofir, memastikan untuk tetap menyelenggarakan acara tersebut. Sebab, persis seperti yang diutarakan Mudofir, “kebebasan akademis harus dijamin.”

Lebih dari itu, kampus adalah “ruang ilmiah”, tempat segala hal yang dipersangkakan memang seharusnya didiskusikan secara ilmiah di sana agar clear. Oleh karena itu, alih-alih memenuhi tuntutan itu, Mudofir justru mempersilakan mereka untuk ikut sebagai hadirin dan perwakilannya maju sebagai pembicara dalam acara tersebut.

Senada, tawaran Mudofir itu disambut baik oleh Haidar. “Alhamdulillah. ANNAS minta diberi kesempatan menyanggah. Saya sampaikan, saya amat mendukung. Beginilah seharusnya. Pemikiran dilawan pemikiran,” cuit Haidar di akun Twitter pribadinya @Haidar_Bagir.

Namun belakangan diperoleh kabar—seperti disampaikan seorang kompasioner bernama Hendri Asfan dalam tulisannya [Baca: Menyangsikan Ormas ANNAS, Jangkar Radikalisme yang Mengancam Intelektualisme Kita] di Kompasiana— pihak ANNAS yang dipersilakan hadir sebagai pembanding bahkan penyanggah, justru menolak untuk datang. Padahal kesempatan itu, tulis Hendri, bisa dijadikan momentum bagi ANNAS melalui perwakilannya untuk membuka dialog dengan Haidar secara ilmiah: mengkonfirmasi tuduhannya, dll.

Hari ini, Selasa (9/5/2017), sedikitnya ratusan personil gabungan dari Kepolisian, TNI, Satpol PP, Dishub dan Linmas telah disiagakan di sekitar lokasi kampus tempat acara Bedah Buku berlangsung.

Pengamanan Bedah Buku Haidar Bagir

“Kita terjunkan personil gabungan untuk melakukan pengamanan di sekitar kampus agar terhindar dari tindakan anarkis,” ujar Kapolres Sukoharjo AKBP, Ruminio Ardano.

Terpisah, Ketua panitia Huda R Hakim mengaku pihaknya tidak bermaksud untuk memperkeruh situasi terkait pro-kontra ajaran Syiah.

“Kita undang semua. Kita sebelumnya juga selenggarakan bedah buku dengan judul dan narasumber yang berbeda. Di lokasi lain kehadiran Haidar Bagir tidak menimbulkan penolakan,” terang Huda.

Bedah Buku Haidar Bagir

Peserta Bedah Buku Haidar Bagir

Di tengah ancaman dan demo menuntut pembubarannya, acara talk show dan bedah buku yang dihadiri oleh Rektor IAIN Surakarta, Mudofir, dan Dosen Pascasarjana UIN Kalijaga Yogyakarta, Muhammad Yunus Masrukhim ini juga diramaikan oleh ratusan peserta yang membludak hingga ke halaman luar gedung tempat berlangsungnya acara.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *