Meski bukan Sarjana, Menteri Susi Beri Kuliah di Harvard

Meski bukan seorang sarjana lulusan universitas terkenal, tapi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dapat keistimewaan tampil memberi kuliah umum di Harvard Kennedy School, Cambridge, Amerika Serikat, pada Senin waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Susi memaparkan tiga strategi pembangunan perikanan nasional.

Ketiga strategi itu adalah sovereignty (kedaulatan), sustainability (keberlanjutan), dan prosperity (kesejahteraan).

Menurut Susi, sebagai negara maritim yang tiga alurnya dipergunakan sebagai lalu lintas laut dunia dan panjang pantainya terpanjang kedua di dunia, “sangat ironis” Indonesia jika tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari bidang kemaritiman.

Penerimaan negara dari industri perikanan pada 2013 hanya Rp227 miliar, katanya.

Menurut Susi, seretnya setoran perikanan disebabkan pemerintah sebelumnya sempat lama membiarkan terjadinya penangkapan ikan secara ilegal.

Lebih dari 10 ribu kapal milik perusahaan negara Tiongkok, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Malaysia melakukan penangkapan ikan secara tidak sah di perairan Indonesia selama bertahun,-tahun, katanya.

“Menurut Wakil Presiden Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati, setiap tahun minimal ikan yang ditangkap secara ilegal dari perairan Indonesia nilainya USD 20 miliar,” kata Susi.

Atas dasar itulah, menurut Susi, pemerintahan President Joko Widodo kencang mendorong penegakan kedaulatan maritim. Ia menyampaikan ke para duta besar negara sahabat bahwa Indonesia take bakal ragu menindak keras kapal-kapal yang melakukan penangkapan secara ilegal.

“Saya mengatakan kepada para dubes agar mengingatkan para pengusaha di negaranya untuk segera membawa keluar kapal-kapal yang beroperasi secara ilegal di Indonesia. Kalau mereka masih melakukan itu, maka aparat keamanan Indonesia akan menangkapnya dan kemudian menenggelamkannya,” tegas Susi.

Pemaparan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mempertegas sikapnya yang selama ini tidak kompromi soal penangkapan ikan ilegal di perairan laut Indonesia.[]

AJ/Islam Indonesia/Sumber: Metrotvnews