Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 03 May 2017

Menristek Dikti: Bentengi Kampus dari Bahaya Penyusupan Paham Radikal


islamindonesia.id – Menristek Dikti: Bentengi Kampus dari Bahaya Penyusupan Paham Radikal

 

Kampus di Indonesia dinilai rentan disusupi paham–paham baru. Menristekdikti M Nasir mengatakan, oleh karena itu, tidak bisa dipungkiri bahwa institusi perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi umum maupun agama, kerap menjadi sasaran gerakan radikalisme.

“Mahasiswa acap kali mudah tersulut emosi dan terpengaruh oleh pemikiran pemikiran baru. Karena itu, sebagai kaum intelektual, mahasiswa perlu kita bentengi dari pengaruh-pengaruh sesat,” kata Nasir seusai acara pembukaan Pekan Olahraga Seni Madrasah (Porsema) NU X Tahun 2017 LP Ma’arif NU Cabang Demak di Alun-alun Demak, April lalu.

“Sebagai institusi pencetak generasi penerus bangsa, kampus harus kita bentengi. Jangan sampai terjadi kekerasan di dalam kampus karena dipicu masalah sepele ataupun paham yang berbeda, terutama paham radikal,” tambahnya kemudian.

Menurut Nasir, salah satu upaya membentengi kampus dari paham radikalisme adalah dengan melakukan Gerakan Kampus Nusantara Mengaji. Gerakan ini, lanjut Nasir, merupakan bagian dari Revolusi Mental dan solusi mengatasi penyebaran radikalisme di lingkungan kampus.

Seperti diketahui, peluncuran Gerakan Kampus Nusantara Mengaji di 40 Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia telah dilaksanakan pada Jumat (10/3/2017) lalu di Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah.

“Mengaji setiap hari itu bisa membuat suasana hati menjadi tenang dan damai. Meminimalkan gerakan radikalisme di kampus,” ujar Nasir.

Selain dapat menanggulangi radikalisme di kampus, Kampus Nusantara Mengaji juga dapat mencegah tawuran antar mahasiswa, serta mengurangi berbagai kasus pergaulan bebas di kampus.

“Untuk memperkuat bangunan intelektual kampus, sebaiknya mahasiswa tidak hanya mengembangkan aspek rasional saja, akan tetapi juga harus mengasah keimanan dan spiritual. Semoga bangsa Indonesia tetap rukun dan damai dengan budaya mengaji,” pungkasnya.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *