Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 31 August 2019

“Mengkafir-kafirkan Orang Lain Bukan Ciri Orang Arif”


islamindonesia.id– “Mengkafir-kafirkan Orang Lain Bukan Ciri Orang Arif”

Jika ada orang yang gampang menyalahkan orang lain, marah-marah, bahkan benci, maka ia masih harus belajar. “Kalau orang itu menyadari dan ternyata yang salah itu adalah dirinya, orang seperti ini sedang belajar,” kata Imam Masjid Istiqlal Jakarta, Nazaruddin Umar, seperti direkam dalam video instagram @nasaruddin_umar, 29 Agustus.  

Sebaliknya, orang yang tidak lagi mudah menyalahkan pihak lain adalah  bijak atau arif. Orang arif itu tidak pernah mencari kambing hitam, tapi diam-diam menyelesaikan persoalan tanpa menepuk dada.

“Kalau masih ada di antara kita atau diri kita sendiri kerjanya marah, membenci, bahkan mem-bid’ahkan apalagi mengkafir-kafirkan orang lain seolah-olah yang lain tidak Islam kecuali dirinya, itu tanda bahwa belum muncul tanda-tanda kearifan,” kata pria yang juga mengajar di UIN Jakarta ini.  

Jika Nabi saja tidak pernah melakukan seperti itu, seharusnya umatnya juga menahan diri berbuat demikian. “Kita hanya menghukum apa yang tampak, Allah-lah yang mengurus hatinya orang, isi hatinya itu apa, hanya Dia yang tahu,” ujarnya.

Oleh karena itu, Imam kelahiran Sulawesi Selatan ini menyeru supaya muslimin menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai sosok teladan. Dalam catatan sejarahnya, Nabi tidak pernah membenci siapapun bahkan musush-musuhnya. Kekasih Allah ini juga tidak pernah menyalahkan dan mempermalukan sahabat-sahabatnya apalagi melakukannya di depan umum. []

Malik/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *