Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 07 September 2014

Mengintip Sosok Kurir Masa Depan


http://freepatriot.org

Apa yang Anda lakukan saat melihat drone—atau pesawat tanpa awak—mengudara di atas genteng rumah Anda, dan menjatuhkan sesuatu dari atas sana? Anda mungkin ketakutan karena terbayang roket dan rudal dari punggung drone Amerika Serikat di Afghanistan dan Somalia. Tapi bagaimana jika lepas beberapa saat, tidak ada ledakan apapun dan pesawat nirawak itu pergi dengan tenang? Bagaimana jika yang jatuh dari langit itu adalah barang yang Anda pesan via Internet malam sebelumnya dan drone itu adalah kurir Google, raksasa internet dunia.

Selamat datang di era drone. Setelah dua tahun penelitian, Google menggelar uji coba pertama penggunaan drone sebagai kurir barang dua pekan yang lalu.

Ujicoba itu mengekor Amazon, seteru bisnisnya yang lebih dulu mencobanya dua tahun silam. Amazon belum pernah mempublikasikan ujicoba drone sebagai kurir tiru dengan alasan ‘masih banyak yang harus diperbaiki’.
Google menyebut program drone kurir itu sebagai “Project Wing”. Penelitian selama dua tahun untuk mengembangkan Project Wing dipimpin Nicholas Ray, seorang profesor MIT (Massachusetts Institute of Technology). Ia kabarnya sampai perlu mengambil cuti karena ini memastikan proyek itu mulus dan berhasil.
Namun kelihatannya, Federal Aviation Administration, semacam Kementrian Perhubungan di Indonesia, belum mau memberi lampu hijau untuk konsep pengiriman barang via drone. Faktanya,  awal tahun ini FAA menutup akses pengiriman udara yang dilakukan pabrik bir lokal di Minnesota.

Juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan telah memberi penjelasan kepada FAA dengan harapan drone dapat mengudara dengan nyaman.Untuk teknis penyampaiannya, Google mengatakan mereka mencoba cara ‘The Hunger Games’, menjatuhkan barang seperti roket lalu memberinya parasut agar bisa mendarat mulus. Opsi pendaratan pesawatpun telah dicoba. Namun mereka cemas pelanggan bisa celaka kena baling-baling drone jika pesawat itu harus terbang rendah dan membiarkan pelanggan mengambil sendiri barang kiriman. Belakangan, Google lebih memilih teknik penerjunan barang ala tali pancing, dimana barang diturunkan dari ketinggian 150 kaki di atas tanah, seperti yang dicontohkan dalam video berikut:

Kendati teknologi dan regulasi mungkin masih mengganjal tampilnya drone sebagai kurir alternatif di masa datang. Tapi antusiasme manusia pada kemajuan teknologi, tingginya keinginan orang untuk fasilitas hidup yang lebih mudah dan nyaman, bisa jadi mengalahkan segalanya. So, kita tunggu saja.

(Bahesyti/NYT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *