Mengenal Virus Ebola dan Pencegahannya

Virus Ebola adalah salah satu virus mematikan di dunia. Para Ilmuwan hingga saat ini belum menemukan obat untuk menangkal virus berbahaya ini. Berdasarkan catatan WHO, lebih dari 1.850 kasus ditemukan dan lebih dari 1.200 kematian. Bahkan tingkat kematian korban virus Ebola mencapai 90 persen.

Virus ini menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau jaringan orang yang tertular. Virus juga bisa ditularkan melalui kontak dengan hewan yang tertular, sakit atau mati.

Jika seseorang terkena virus Ebola, maka empat hingga 15 hari akan terlihat gejalanya. Rata-rata gejala yang dialami berupa sakit seperti flu, demam tinggi, dan nyeri. Diikuti dengan diare, muntah, serta munculnya ruam di seluruh tubuh.

Setelah itu akan terjadi gejala menyakitkan, yaitu keluarnya darah dari semua lubang di tubuh, rusaknya organ-organ internal si penderita. Penderita akan merasakan kelelahan, dehidrasi, dan shock ketika memasuki hari ketujuh hingga kesepuluh.

Meskipun demikian, pakar imun dari National Institutes of Health, Dr. Anthony Fauci Bhadelia mengatakan hanya 20 persen pasien Ebola yang mengalami gejala ekstrim tersebut.

Lantas bagaimana cara mencegah penyebaran virus ini? Ternyata sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang sehat adalah kunci melawan virus ini.Disamping itu kecepatan diagnosa dan penanganan medis yang diberikan kepada penderita setelah terinfeksi adalah cara terbaik menyelamatkan hidup pasien. (MA)