Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 24 August 2014

Menatap Matahari Palestina


Ismi Halida

Isu kemanusiaan Palestina membuat dunia menaruh perhatian bangsa terjajah itu. Dari London hingga Jakarta, ada begitu banyak perhatian dan aksi memukau dari mereka yang hangus hatinya melihat derita orang-orang Palestina. Ismi Halida salah satunya. Finalis Abang None Jakarta ini memilih menyumbangkan suara emasnya.

Kelahiran Jakarta, 11 maret 1987, Ismi punya segudang bakat dan prestasi. Selain mahir bermain biola dan olah vokal, dia juga tercatat sebagai duta batik Indonesia dan aktif di banyak catwalk dan panggung drama. Di Hari Kemerdekaan yang lewat, perempuan blasteran Arab–Sunda ini dapat kesempatan tampil dalam perayaan di Istana Negara.

Nah, di saat kebanyakan remaja seusianya hanya bisa ‘berkicau’ tentang Palestina tanpa banyak bertindak, Mia, sapaan Ismi, memilih jalan yang lain. Bersama rekannya, group band Fokaholic, mereka meracik sebuah lagu dan mengunggahnya ke Youtube pada 2011 silam. Bait-bait lagu ‘Sungazing’ lahir dari tangan Mia sendiri. Berikut penggalan wawancara Ameera Haddad dari Islam Indonesia dengan Mia di suatu siang akhir pekan lalu:

Bagaimana awal mulanya sampai Anda tertarik pada isu Palestina?

Saya sebenarnya sudah dengar soal Palestina sejak masih kecil. Kebetulan, orang tua dulu suka membawakan cerita-cerita Alquran dan banyak cerita peperangan di berbagai belahan dunia. Kalau menurut saya pribadi, tantangan yang paling besar untuk umat manusia adalah bagaimana mewujudkan perdamaian. Saya sendiri sebagai Muslim ikut sedih. Bayangkan saja saat kita disini banyak dipusingkan dengan soal ‘mau pakai baju apa ya besok’, orang-orang di Palestina masih harus bertanya: ‘besok hidup atau nggak ya’. It’s very heavy.

Soal single Anda, Sungazing, sejauh mana penerimaan orang?
Sebenernya sih lagu itu wujud bantuan kami — selain berdoa. Kalaui saya sih ngerasanya tidak bisa banyak membantu. Tapi at least, sesedikit apapun karya — mau itu seni, music, tari atau apapun – tentang Palestina bisa membantu mengubah mindset orang banyak. Andai saja lagu ini bisa membuat orang-orang Palestina lebih tenang, atau mereka bisa merasa ‘I’ve family in out there’, ya itu sudah jsaya kesyukuran besar. Memang seluruh keuntungan dari penjualan lagu itu untuk disalurkan ke Palestina.

Ada pengalaman yang lebih personal tentang Palestina?
Jadi dua tahun yang lalu saya ikut International Youth Week. Di forum itu, saya bertemu dengan utusan dari 32 negara. Usia mereka umumnya sepantaran saya. Kami saling bertukar cerita. Mostly yang datang itu Muslim. Nah aku paling dekat dengan seorang rekan dari Palestina. Namanya Rasha. Sekarang dia sekolah di Inggris. Saya ceritakan soal lagu Sungazing itu dan dia antusias. Ini mungkin karena dia menanggap Indonesia ‘saudara jauh’ bagi orang Palestina.

Soal video klip single Sungazing, ada respon dari pendengar sejauh ini?
So far sih positif ya. Video itukan sangat sederhana, menceritakan seorang anak yang mempertanyakan ‘memangnya apa salah saya kita lahir di Palestina, memangnya salah kalau saya punya harapan, memangnya salah kalau saya menginginkan masa depan. Look at us, kami orang Palestina juga punya hak yang sama sebagai manusia. Itu inti pesan lagu dan video klip Sungazing.

Sudah pernah melantunkan Sungazing dalam konser besar?
Kami pernah beberapa kali membawakan lagu itu bersama Fokaholic. Memang sih kebanyakan dalam acara komunitas. Karena pada dasarnya memang genre yang kami pilih postrock , di luar musik mainstream. Tapi kami sesekali membawakannya. Umumnya respon pendengar suka.

Ada pesan untuk orang-orang di Palestina?
Wah, saya sebenarnya tidak layak memberikan pesan. Mereka sudah merasakan yang jauh lebih berat dari kita semua. Kalau saya bilang ‘be strong’, kok rasanya klise banget yah. Kita semua tidak pernah merasakan sakitnya hidup di bawah penjajahan Israel seperti mereka. Hanya I do hope, mereka bisa survive, menghadapi semuanya. Aku berdoa semoga mereka bisa mendapatkan perdamaian. Kalau di dunia ini mereka tidak bisa mendapatkannya, mungkin Allah SWT sudah menyiapkannya untuk mereka di kehidupan setelah ini. Allah kan Maha Adil, we never know. Yang paling penting sih, bagaimana caranya kita bisa membantu Palestina. Lewat karya-karya yang menyuarakan perdamaian salah satunya. Kalau banyak orang yang berbuat seperti itu, harusnya nurani dunia terketuk.

Anda Palestina suatu saat merdeka, Anda tertarik menyanyikan Sungazing di Gaza?
Haha (tertawa). Kalau seperti itu saya bakal senang sekali. Why not? Aku juga pengen sih ke sana. *** (Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *