Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 15 August 2018

Menag Tentang Perbedaan tanggal Idul Adha dengan Saudi: Itu Sesuatu yang Biasa, Tak Perlu Berlebihan


islamindonesia.id – Menag Tentang Perbedaan tanggal Idul Adha dengan Saudi: Itu Sesuatu yang Biasa, Tak Perlu Berlebihan

 

Dilansir dari idntimes.com, Pemerintah menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1439 Hijriyah jatuh pada 13 Agustus sehingga Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah akan bertepatan dengan 22 Agustus 2018. Hal itu diputuskan berdasarkan sidang isbat awal Dzulhijjah 1439 Hijriyah di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (11/8).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin selaku pimpinan sidang mengatakan, laporan dari 92 titik pengamatan hilal di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa hilal masih di bawah ufuk atau minus satu derajat 43 menit.

“Dari pelaku rukyatul hilal di 33 provinsi minus NTB, dilaporkan sampai dengan sidang isbat ini berlangsung dari 29 titik tidak satupun menyaksikan hilal,” kata Amin.

Maka berdasarkan sidang isbat bulan Dzulkaidah 1439 Hijriyah disempurnakan dengan istikmal (menggenapkan bilangan menjadi 30 hari) maka Sabtu (11/8) malam menjadi tanggal 30 Dzulkaidah.

“Dengan demikian 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada Senin, 13 Agustus, dan 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Rabu, 22 Agustus 2018,” kata Amin.

Sidang isbat dihadiri oleh perwakilan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Majelis Ulama Indonesia, dan organisasi-organisasi massa Islam serta para duta besar dan perwakilan negara-negara sahabat.

 

Berbeda dengan Arab Saudi

Sementara itu, Mahkamah Ulya Arab Saudi telah menetapkan hari raya Iduladha 1439 H jatuh pada Selasa, 22 Agustus 2018. Penanggalan tersebut lebih cepat satu hari dibanding dengan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, yakni pada Rabu, 22 Agustus 2018, sebagaimana dilaporkan oleh metrotvnews.com.

Menanggapi hal itu, Menteri Agama (Menag) RI Lukman Hakim Saifuddin mengajak seluruh masyarakat untuk bijak menyikapi perbedaan yang ada. Menag menegaskan, perbedaan tanggal seperti itu bukan merupakan sesuatu yang perlu dibesar-besarkan.

“Perbedaan Idul Adha antara Indonesia dengan Arab Saudi itu karena perbedaan menetapkan kapan tanggal 1 Dzulhijah. Jadi perbedaan itu sesuatu yang biasa. Tak perlu berlebihan, karena muncul terkait dengan tata cara penetapan 1 Dzulhijah,” ujar Lukman di kantor daker Makkah Al Mabrur, Syisyah, Selasa (14/8), seperti dikutip dari detik.com.

Penyebab perbedaan penetapan itu, lanjut Lukman adalah karena adanya ketidaksamaan mathla’ atau tempat melihat munculnya hilal. Beda tempat berpotensi membuat hasil berbeda dalam peneropongan hilal.

“Dalam kalender Islam untuk menentukan awal bulan berdasarkan hilal. Berbeda dengan masehi yang berdasarkan matahari. Meski Indonesia lebih awal dari sisi waktu karena perhitungan matahari, tapi karena hilal yang terlihat di mathla’ berbeda, menyebabkan perbedaan menentukan 1 Dzulhijah,” tutur Lukman.

 

PH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *