Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 12 February 2020

Menag Dukung Kajian Tasawuf di Indonesia


islamindonesia.id – Menag Dukung Kajian Tasawuf di Indonesia

Direktur Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menepis anggapan bahwa tasawuf secara keseluruhan adalah penyimpangan terhadap agama. Prinsip-prinsip ajaran tasawuf menurutnya sudah dipraktikkan sejumlah sahabat Rasulullah SAW.

Ma’ruf mendasarkan pandangannya itu pada sejumlah hadis berikut: 

Abu Hurairah RA berkata: “Para sahabat ahlus shuffah (yang berada di pelataran Masjid Nabawi) berjumlah 70 orang. Mereka tidak memiliki selendang.” (HR Al-Hakim)

Al-Hakim berkata: “Setelah saya pikirkan hadis-hadis yang menjelaskan ahlus shuffah ternyata saya temukan mereka adalah para sahabat besar, baik wira’i (menjauhi hal-hal haram dan syubhat), tawakkal kepada Allah SWT, terus menerus melayani Rasulullah SAW:

Allah memilih untuk mereka apa yang telah Allah pilih untuk Nabi-Nya SAW, seperti miskin, fakir, rendah hati untuk ibadah kepada Allah, meninggalkan dunia untuk para pemiliknya. 

Mereka ini adalah sekelompok golongan yang orang-orang sufi menisbatkan diri kepada mereka dari masa ke masa. Barangsiapa yang berperilaku seperti ajaran mereka, kesabaran untuk meninggalkan dunia, merasa nikmat dengan kefakiran dan tidak meminta-minta, maka mereka ini adalah pengikut Ahlus Shuffah. Dan mereka bertawakal kepada Allah.” (Mustadrak al-Hakim)

Kiai Ma’ruf lebih lanjut menjelaskan, tasawuf itu nama ilmu dari perilaku para sahabat yang meneladani perilaku Rasulullah. Sama seperti ilmu fiqih yang diambil dari tata cara ibadah Nabi. Juga ilmu tajwid yang diambil dari tata cara Nabi membaca Alquran.

“Jika ilmu Tasawuf dianggap sesat, mengapa ilmu tajwid tidak dianggap sesat? Kalau yang dikehendaki adalah orang yang menyimpang dari tasawuf, maka sebutlah oknumnya, bukan tasawuf dan ulama sufi secara keseluruhan,” kata Ma’ruf seperti diunggah situs berita Republika (9/2).

Menag Dukung Kajian Tasawuf

Dalam keterangan terpisah, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyampaikan dukungannya terhadap kajian tasawuf yang berkembang di Indonesia. Fachrul berharap, kajian semacam ini dapat memberi manfaat bagi bangsa sekaligus meningkatkan rasa keberagamaan.

Hal ini disampaikan oleh Fachrul saat menerima pengurus Forum Pengajian dan Zikir Tasawuf, Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Jakarta, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (5/2). “Saya senang sekali dapat menerima kedatangan saudara-saudara. Saya berharap, semoga pengajian ini yang membahas tasawuf dapat bermanfaat bagi umat dan bangsa,” ujar Menag.

AM/IslamIndonesia/ Foto Fitur: Kemenag

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *