Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 21 January 2014

Maulid di Bandung Gaungkan Semangat NKRI


satuislam.org

Provokasi atas nama agama merupakan salah satu ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal inilah yang kemudian mendorong sederet ormas Islam untuk menjadikan perayaan maulid sebagai momentum guna mempersatukan umat.

Melalui tema “Dukung Persatuan Umat Dengan Cinta Nabi Pembawa Rahmat”, perayaan maulid pun digelar di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat pada Minggu, 19 Januari, kemarin seperti dikutip dari satuislam.org.

Perayaan tersebut digarap beberapa ormas Islam, di antaranya Nahdatul Ulama (NU), Jama’ah Muslimat NU kota Bandung, GP Ansor, Banser, Pagar Nusa, Jaringan Gusdurian kota Bandung, Forum Silaturahim warga Nahdlilyin (FOSWAN), Jama’ah Masjid Raya Bandung, Jama’ah Masjid Raya Al Munawarah, Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Ahlul Bait Indonesia (ABI), Pesantren Alquran Babusalam, Yayasan Fathul Qalbi, Anggota PMII, Anggota HMI, Anggota Deklarasi Sancang, Anggota Jaka Tarub, dan Paguyuban Pendekar Banten kota Bandung.

Sebagai penceramah, hadir KH. Abdul Manan A. Ghani (penceramah Ta’mir Masjid PBNU) yang menyinggung kelompok Islam radikal. Menurutnya, biang hancurnya negara seperti Suriah dan pembunuh ulama Syaikh Mohamed Said Ramadan Al-Bouti, adalah karena adanya sebagian orang yang mengkampanyekan gerakan anti Maulid.

“Rupanya sudah tergambar bagaimana musuh dari dalam Islam itu begitu getol melakukan penggerogotan agar Islam ini tercerai berai, dan dengan acara ini penyelenggara dan tentunya masyarakat sangat mengingingkan persatuan umat Islam untuk keutuhan NKRI.” Papar KH. Abdul Manan A. Ghani.

Tak jauh beda dengan sebelumnya, penceramah lain KH Zainul Akifin Abbas menyinggung bahwa paham-paham yang selalu atau hobi berkata Bid’ah adalah paham-paham yang harus diwaspadai, dan inilah yang bisa merusak kerukanan keluarga hingga kerukunan bangsa.

“Jika maulid itu bid’ah, sisi bid’ahnya mana?,” tanyanya.

Lebih jauh KH Zainul Akifin Abbas menceritakan pengalaman dirinya yang sering menerima SMS bertuliskan bahwa dirinya adalah ahli neraka, dan masih banyak tudingan kasar yang dialamatkan kepadanya.

Sementara itu Jalaluddin Rakhmat atau Kang Jalal menyampaikan tentang pentingnya maulid. Maulid itu adalah kerinduan kita pada Rasulullah, kerinduan yang sangat dalam maknanya.

Kang Jalal menyampaikan kisah seorang yang begitu rindu pada Nabi lalu mengadakan maulid, dia sering sakit-sakitan, karena dengan kerinduannya itu pun dia bermimpi berjumpa Nabi.  Rasululllah menggosokkan/menyapu air liurnya pada orang tersebut sebagaimana Rasulullah pernah mengoleskannya pada Sayidina Ali bin Abi Thalib KW saat akan perang, dan orang itu sembuh bahkan seperti tidak pernah mengalami sakit.

“Sungguh keajaiban. Maka Maulid itu adalah kerinduan sekaligus mengobati.” Papar Kang Jalal.

Acara pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Habib Hasan Dalil Alaydrus.

Sumber: satuislam.org

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *