Mantan PM Italia Dihukum Kerja Sosial

Sistem hukum di Italia memungkinkan seorang pesakitan yang berusia di atas 70 tahun mengganti hukuman penjara dengan menjadi pelayan sosial.

JUMAT (9/5), BBC melansir berita tentang hukuman yang akan dijalankan oleh mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi akibat terlibat penyelewengan pajak. Dalam laporan itu disebutkan mulai hari ini, Berlusconi (77) akan memulai layanan sosialnya dengan bekerja di sebuah panti jompo.

Kendati pengadilan sebelumnya telah memutuskan ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara, namun mengingat usianya yang sudah di atas 70 tahun, pihak pengadilan lantas meringankan hukumannya menjadi  pelayanan sosial selama empat jam dalam sepekan dengan pasien demensia selama satu tahun.

Di Italia, sistem hukum setempat memungkinkan seseorang mendapat keringanan hukuman jika mereka berusia di atas 70 tahun lantas menggantinya menjadi hukuman layanan masyarakat atau tahanan rumah.

Di tempat hukumannya yakni rumah jompo Katolik di Milan, Berlusconiakan diperlakukan laiknya asisten pasien lain. Belakangan ini, Berlusconi dikabarkan sedang mempelajari penyakit pikun sebagai persiapannya bekerja di panti tersebut.

Kepada surat kabar La Repubblica, Massimo Restelli, kepala layanan di sana menyatakan pengenalan kerja sebagai asisten pasien bagi Berlusconi akan dimulai secara bertahap sehingga ia dan pasien lanjut usia menjadi terbiasa satu sama lain.

“Dia bisa membantu menyuapi makanan, yang mungkin agak menyulitkan karena kadang Anda harus mengingatkan pasien apa yang dia makan,” ujarnya.

Disebutkan oleh pihak rumah jompo tersebut, Berlusconi akan ditemani setiap saat oleh pekerja medis spesialis alzheimer. Selain bekerja sosial Berlusconi juga harus rela tidak bisa berkunjung ke luar negeri. Menurut pihak pengadilan, ia hanya diperbolehkan berpergian di wilayah Italia  dan itu pun sifatnya terbatas.

Aturan jam malam pun menjadi bagian hal yang harus dipatuhi Berlusconi Namun menurut BBC sis positifnya dari hukuman tersebut bagi Berlusconi, ia  tetap dibolehkan untuk melanjutkan kepemimpinannya di Partai Forza Italia dalam pemilu mendatang.

Sumber: BBC