Satu Islam Untuk Semua

Monday, 10 March 2014

Malaysia Larang Ultraman Sebab Dibandingkan dengan Allah


Al-Arabiya

Ultraman dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.

 

Setelah ramai dengan kasus “perebutan” nama Allah di kalangan Muslim dan Kristen di Malaysia, kini pihak pemerintah Negeri Jiran itu melarang peredaran apa pun terkait dengan isu sensitif agama, termasuk melarang peredaran buku komik yang menampilkan sosok Ultraman karena dianggap dapat mengganggu ketertiban umum.

Tindakan tersebut, sontak menimbulkan cibiran di dunia maya yang melihat pelarangan pahlawan super asal Jepang sebagai sensor berlebihan di negara mayoritas Muslim itu.

Menurut Al Arabiya, Senin (10/03), aturan itu telah diberlakukan sejak 18 Februari lalu dengan pemberian hukuman mulai dari tiga tahun penjara bagi siapa saja yang mengimpor atau menerbitkan komik ‘Ultraman The Ultra Power’.

Sebab, buku itu mengandung referensi membandingkan Ultraman dengan Tuhan—menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Arab yang sama dari kata Tuhan.

Koran the Star melaporkan kalimat yang menyinggung di komik itu tertulis, ‘Ultraman dilihat dan dihormati sebagai Allah atau seseorang yang dihormati dari semua prajurit Ultra’.

Buku tersebut berada dalam daftar publikasi yang dilarang di situs Kementerian Dalam Negeri Malaysia, mulai Jumat kemarin.

Sementara itu, pejabat kementerian dalam negeri tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar terkait larangan dan laporan pihaknya yang telah melakukan hal itu.

Kata Allah telah menjadi pusat kontroversi yang sengit di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir, menyusul putusan pengadilan pada Oktober tahun lalu yang melarang surat kabar Katolik menggunakan kata itu.

Menteri kabinet dan otoritas Islam telah menyatakan kata “Allah” eksklusif untuk mayoritas umat Islam di semenanjung Malaysia, meskipun warga Kristen telah menggunakannya dalam ibadah mereka selama beberapa generasi.

Isu Ultraman telah menjadi trending topik di Twitter Malaysia pada Jumat kemarin, dimana sebagian besar pengguna media sosial mencibir larangan tersebut.

“Jangan pernah meremehkan pemerintah Malaysia … Mereka bahkan dapat menghentikan superhero memasuki negara itu,” tulis salah satu pengguna Twitter, dengan nama Shashii.

Bahkan seorang menteri kabinet menyuarakan kebingungannya, “Apa yang salah dengan Ultraman?” tulis Khairy Jamaluddin, Menteri Pemuda dan Olah raga.

Karakter Ultraman lahir pada tahun 1960-an dari sebuah serial televisi Jepang. Dia adalah sosok pahlawan super yang memiliki kekuatan asing untuk melindungi bumi dari berbagai monster yang mengamuk.

Citra Malaysia sebagai negara Muslim moderat telah dirusak dalam beberapa tahun terakhir oleh pergeseran menuju nilai-nilai Islam yang lebih konservatif. Selain pelarangan terkait isu agama, pihak berwenang secara rutin juga melarang film atau buku yang dianggap terlalu vulgar, memperlihatkan seksual dan melarang beberapa bintang musik pop asing tampil di negeri itu.

 

Sumber: Al-Arabiya

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *