Satu Islam Untuk Semua

Friday, 13 June 2014

Malaysia Ingin Pimpin Sektor Keuangan Islam


Worldbulletin.

Inovasi baru diluncurkan Malaysia dalam rangka memajukan keuangan Islam yang akan membuat semakin makmur industri keuangan global Islam.

 

Wakil menteri keuangan Malaysia Ahmad Maslan mengatakan bahwa negara sedang berusaha untuk memimpin di sektor keuangan Islam, dengan menjadi ekonomi pertama di seluruh dunia yang merintis produk bersistem manajemen syariah.

Ahmad mengatakan bahwa inovasi baru ini diluncurkan dalam rangka memajukan keuangan Islam yang akan membuat semakin makmur industri keuangan global Islam, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US $ 2 triliun pada tahun ini.

Sampai dengan akhir tahun lalu, total nilai industri sebesar US $ 1,3 triliun.

Malaysia dikenal sebagai salah satu pemimpin global keuangan Islam, sebagai negara di dunia yang memiliki sukuk terbesar, asuransi terbesar kedua Islam—Takaful—pasar terbesar dan perbankan Islam ketiga.

Sukuk berasal dari bahasa Arab yang berarti sertifikat keuangan, tetapi juga dapat mengacu pada obligasi Islam.

Ahmad mengatakan manajemen Islam merupakan pertumbuhan sub-sektor yang menjanjikan dalam ekosistem keuangan Malaysia, menambahkan bahwa ia meramalkan manajemen kekayaan Islam sebagai pengembangan tahap alami selanjutnya dari industri keuangan Islam lokal.

“Kami memahami konsep manajemen dari perspektif Syariah yang mencakup baik fisik maupun aspek spiritual kekayaan. Prinsip ini berlawanan dengan pengelolaan kekayaan konvensional yang berfokus hanya pada kekayaan fisik atau materi,” katanya di Kuala Lumpur, seperti dilansir World Bulletin pada Jum’at (13/06).

Dia menjelaskan bahwa Malaysia juga menjadi pusat keuangan global Islam dan unggul dalam intelektual.

Wakil menteri dianggap sebagai pioneer pembentukan beberapa lembaga pengembangan sumber daya manusia Islam Malaysia, termasuk penelitian Academy International Syariah Islamic Finance, International Centre for Education in Islamic Finance dan Asian Institute of Finance.

Keuangan Islam adalah sistem yang telah ada selama lebih dari satu abad, namun baru-baru ini benar-benar dijalankan kembali sejak 40 tahun terakhir. Sistem ini secara luas mengacu pada transaksi pasar keuangan, operasi dan layanan yang sesuai dengan aturan Islam, prinsip-prinsip sekaligus prakteknya.

Manajemen konvensional bertujuan untuk memastikan kekayaan seseorang yang akan memberikan return tanpa mempertimbangkan investasi yang diinvestasikan dalam usaha yang menghasilkan bunga.

Dalam manajemen kekayaan Islam, bagaimanapun, tujuannya membantu untuk memastikan bahwa kekayaan seseorang dikelola sedemikian rupa sehingga akan meningkatkan atau memberikan return yang jauh lebih baik dengan investasi tersebut dengan menggunakan segala macam cara investasi.

Bagi Muslim, praktek manajemen kekayaan Islam adalah wajib karena merupakan dosa bagi yang meninggalkan perkara setelah kematiannya tanpa menyelesaikan terlebih dulu selama hidup ketika ia berada dalam kapasitas untuk mengatasinya. [LS]

 

Sumber: World Bulletin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *