Malala: Demi Perdamaian, Hak Pendidikan Anak Wajib Diljalankan

Kaum muda harus berkomitmen terhadap perjuangan bersama untuk memajukan pendidikan.

BUDAYA toleransi dan pendidikan harus terus dipromosikan demi memulihkan perdamaian sejati. Demikian pernyataan aktivis muda pendidikan Malala Yousafzai seperti dikutip oleh UCA News pada Selasa (21/5).

Malala menyampaiakan pernyataannya itu ketika ia berbicara kepada sebuah jaringan video dari Inggris, dan di hadapan sekitar 300 peserta di Forum Inovatif Kaum Muda di Lembah Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.

“Perjuangan kita untuk pendidikan akan terus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan,” katanya dalam pidato tersebut.

Ia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa tujuan ini dicapai kalau kaum muda berkomitmen dalam perjuangan bersama untuk memajukan pendidikan. Aktivis remaja itu menyatakan harapan bahwa perdamaian akan dikembalikan ke Lembah Swat segera sehingga masyarakat bisa fokus pada pendidikan anak-anaknya.

“Hal ini diperlukan bagi kita semua untuk saling memahami dan mempromosikan toleransi dan semangat di kalangan kita sendiri,” ujarnya.

Remaja Malala menyita perhatian dunia saat Oktober 2012 ia ditembak pada bagian kepalanya oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Taliban Pakistan. Penembakan itu ditenggarai karena upaya tak kenal lelah gadis muda tersebut untuk mempromosikan pendidikan bagi anak perempuan dan kecamannya terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Taliban.

Usai mendapar perawatan yang serius di Inggris, Malala lantas dinominasikan sebagai penerima penghargaan Nobel Perdamaian 2013. Kendati pada akhirnya penghargaan itu  jatuh kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia, yang berbasis di Belanda, namun penghormatan dunia kepada Malala tak berkurang. Itu dibuktikan dengan diluncurkannya Malala Plan, sebuah komitmen yang diusung oleh Pakistan UNESCO demi terselenggaranya pendidikan bagi para gadis di seluruh dunia.

Sumber: UCA News