Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 12 January 2017

Mahfud MD: Separuh Hidup Gus Dur Dikorbankan untuk Indonesia yang Inklusif


islamindonesia.id – Mahfud MD: Separuh Hidup Gus Dur Dikorbankan untuk Indonesia yang Inklusif

 

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Mahfud MD menyebut, KH. Abdurahman ‘Gus Dur’ Wahid sebagai seorang tokoh bangsa telah melahirkan banyak aktivis dari berbagai kalangan. Kedekatan Gus Dur dengan berbagai kelompok, menurut Mahfud, bisa diartikan sebagai upaya untuk menularkan gagasan-gagasan keindonesiaan yang inklusif.

“Gus Dur melahirkan aktivis dari berbagai kalangan. Separuh hidup Gus Dur dikorbankan untuk keutuhan Indonesia. Menciptakan Indonesia yang inklusif,” kata Mahfud saat membuka acara sarasehan Haul ke 7 Gus Dur di kantor MMD Initiative, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).

[Baca juga: Di Lebanon, KBRI dan PCINU Peringati Haul ke-7 Gus Dur]

Di mata pria kelahiran Madura ini, hampir separuh hidup Gus Dur dihabiskan untuk menyebarkan gagasan itu. Dia menyebut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh agama Katolik Romo Benny Susetyo, Pengamat Politik CSIS J Kristiadi dan Intelektual Muda NU Ulil Abshar Abdalla sebagai aktivis yang mewariskan gagasan-gagasan Gus Dur.

Di hadapan Luhut, Romo Benny, dan Ulil yang hadir di sarasehan, Mahfud menyebut ketiganya memiliki andil dalam menyebarkan semangat keindonesiaan yang beragam, seperti keinginan Gus Dur.

“Saat ini ada orang-orang seperti Pak Luhut, Romo Beni dan Ulil. Ada juga Pak Kristiadi yang meski beragama Katolik tapi pandangan politiknya Gus Dur dan NU,” kata Mahfud sambil berkelakar.

Menteri Pertahanan era Presiden Abdurahman Wahid itu menilai, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan sosok-sosok seperti Gus Dur yang mampu mendamaikan konflik horizontal di tengah masyarakat. Mahfud pun berharap akan semakin banyak tokoh nasional yang mewariskan gagasan-gagasan Gus Dur agar Indonesia menjado bangsa yang damai.

Selain Mahfud,  Luhut Binsar Pandjaitan, Romo Benny Susetyo, J Kristiadi dan Ulil Abshar Abdalla, hadir pula istri almarhum KH. Abdurahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid, pada sarasehan haul Gus Dur yang ketujuh itu.[]

[Baca juga – Mahfud: Gus Dur Pernah Didesak Ubah Indonesia Jadi Negara Islam]

 

YS/ islam indonesia/ sumber: kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *