Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 16 April 2014

LTM-NU: Paham Radikalisme Mulai Merambah Rembang


foto:nupragaan.or.id

Kurangnya fondasi agama serta lemahnya kondisi ekonomi menjadikan paham radikal menemukan habitatnya


ADA sebagian masjid di Kabupaten Rembang, yang menjadi tempat pengembangan keyakinan Islam garis keras. Demikian pernyataan Ketua Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM-NU) Cabang Rembang, Atho’illah Muslim kepada NU Online pada Senin (14/4).

Karena itu, pihaknya sekarang tengah melakukan pengamatan terhadap sejumlah masjid yang disinyalir menjadi pusat aliran garis keras. Kendati sejauh ini aktifitas mereka dinilai oleh LTM-NU belum mengganggu situasi keagamaan masyarakat setempat. 

LTM-NU juga tak menafikan adanya sejumlah masjid yang sudah terkontaminasi paham Islam aliran garis keras. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.  Tetapi ia berharap para ustadz dan para tokoh agama setempat  tidak lepas perhatian dari keadaan jamaahnya. Sebab jika kondisi  tersebut tak diacukan, tidak mustahil lambat laun indoktrinasi mereka akan mengubah pola fikir masyarakat untuk bertindak radikal.

Saat disinggung musabab masyarakat tertarik  untuk mengikuti aliran seperti itu, Atho’  menyebut ada beberapa faktor. Diantaranya, masih kurangnya perhatian kalangan tokoh agama setempat , pondasi agama yang kurang kuat serta lemahnya  kondisi ekonomi sebagian masyarakat hingga memicu mereka ikut-ikutan  dalam gerakan seperti itu.

Justru di sinilah, tugasnya para tokoh agama setempat untuk meminimalkan situasi itu terjadi, dengan rutin mengadakan pengajian, sebagai pondasi dan pembekalan masyarakat yang minim pengetahuan keagamaan.

Atho’ jiga menyebut, kalangan mahasiswa yang sedang belajar di luar kota, merupakan pihak yang paling rentan tercemar pola radikal tersebut. Ia menunjuk pendidikan agama sekolah formal belum mampu memberikan pembekalan sebagai pondasi untuk membentengi mereka.

Oleh sebab itu, pihaknya selalu tak bosan menghimbau, agar para pengelola masjid sering menghidupkan kegiatan di dalam masjid, serta menata manajemen masjid agar berfungsi secara optimal.

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *