Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 17 April 2014

Lolos Hukuman Gantung di Detik Terakhir


foto:kantor berita isna

Seorang anak muda Iran lolos dari kematian setelah maaf dari ibu korban yang dibunuhnya datang menjelang pelaksanaan hukum.

 

SUATU kejadian dramatis terjadi di Iran pada Selasa (15/4). Tersebutlah Balal (24), seorang narapidana yang didakwa atas kejahatan pembunuhan lolos dari tiang gantungan  menjelang detik-detik  terakhir pelaksanaan eksekusi mati. Itu terjadi sesaat lagi algojo akan menarik tali gantungan, tiba-tiba  sang ibu korban memberinya permintaan maaf.

Remaja Balal mendapat  vonis hukuman mati  pada 2007,  karena pembunuhan yang dilakukannya terhadap pemuda sebayanya yang bernama bernama Abdollah Hosseinzadeh dalam suatu perkelahian satu lawan satu.

Rumor akan digantungnya Balal menjadi isu besar usai  di Iran usai para aktivis media sosial  dan para selebritis di negara para mullah itu menjalankan kampanye agar eksekusi dibatalkan. Alih-alih dituruti, pemerintah tetap bersikukuh menjalankan hukuman tersebut mengingat hukum di Iran mewajibkan hanya keluarga korbanlah yang bisa menggagalkan eksekusi itu dengan  memberi maaf  kepada pelaku sebelum hukum mati  dilaksanakan.  Iran memang sebuah negara yang menerapkan hukum  qisas yang berarti “hutang nyawa dibayar nyawa.”

Hingga batas waktu pengajuan pemberian maaf habis, tak juga keluarga korban datang untuk memaafkan Balal.  Para petugas lantas membawa Balal ke tempat eksekusi sementaraBalal berteriak-teriak agar nyawanya diselamatkan. Ketika simpul hendak diletakkan di lehernya sekonyong-konyong ibu korban datang menghampiri Balal lantas menampar pipi pemuda itu dan  menyatakan ia memaafkan perbuatan Balal pada anaknya.

Sembari membuka ikatan tali yang melilit Balal, sang ayah korban Hosseinzadeh menyatakan mereka ikhlas atas kematian anak mereka. ” Tiga tahun lalu istri saya bermimpi melihat putra kami datang bersama kakaknya yang juga sudah meninggal akibat kecelakaan di jalan. Putra kami yang tertua mengatakan mereka sudah ada di tempat yang sangat indah dan meminta kami untuk tidak membalas dendam. Ini membuat istri saya tenang,”ujarnya kepada media.

Seperti dilansir oleh Amnesty International Iran merupakan negara yang memiliki angka hukuman mati tertinggi di dunia. Sebagian besar dilakukan dengan hukum gantung.

Belakangan ini di negara tersebut telah muncul  berbagai kelompok masyarakat yang mendorong pemerintah agar mengubah sistem qisas dan menghilangkan hukuman mati.

 

Sumber: BBC

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *