LIPI: Di Jawa Timur, Muhammadiyah Berperan Penting Meredam Ketegangan Pilgub

islamindonesia.id – LIPI: Di Jawa Timur, Muhammadiyah Berperan Penting Meredam Ketegangan Pilgub

Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro tidak sependapat dengan ramalan sosiolog Tamrin Tomagola soal konflik Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Menurut Tamrin, dalam Diskusi di Komisi Pemilihan Umum Pusat beberapa hari lalu, konflik bakal terjadi di Pilgub Jawa Timur akibat “Nahdlatul Ulama berebut Nahdlatul Ulama”

Namun bagi Zuhro, Pilgub Jatim diprediksi berlangsung damai. Prediksi ini karena adanya faktor Muhammadiyah sebagai penyeimbang. Posisi Muhammadiyah diharapkan tampil sebagai penjaga moral bangsa, sedemikian organisasi ini berperan penting meredam ketegangan politik di akar rumput.

”Muhammadiyah harus tampil meyakinkan, sebagai poros kekuatan Islam yang tidak bisa dibeli, ditarik ke kanan ke kiri, sekaligus sebagai rujukan umat dan bangsa,” katanya dalam seminar politik menyambut Pilgub Jawa Timur di Lamongan seperti dilansir portal resmi Muhammadiyah, 12 November.

Senada dengan Zuhro, pakar politik Universitas Airlangga Ariwibowo bilang, Muhammadiyah telah mandiri sehingga tidak memiliki ketergantungan politik. Karena itu bermain cantik saja di level atas. Siapa pun yang menang semua akan butuh persyaraikatan ini  sehingga jangan menjadi subordinasi terhadap apapun maupun siapapun.

Aribowo memprediksi risiko konflik Pilgub jatim relatif kecil kalau dibandingkan dengan Jakarta, namun demikian muhammadiyah mesti tetap bermain cantik dalam beramar makruf nahi munkar, dan harus pandai dalam menempatkan diri dalam berbagai isu-isu sensitif.

Pilgub Jatim bakal berlangsung sekitar delapan bulan lagi. Meski demikian, sorotan publik pada Pigub Jatim tak kalah menarik dengan daerah lainnya.  “Kalau bicara Jatim, ini menarik, NU sama NU. Jadi, nanti persaingannya betul-betul head to head,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti dilansir Republika, 25 Oktober

YS/ IslamIndonesia