Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 22 November 2014

Lima Langkah Penting Mendidik Anak


Pepatah bilang ‘Meski orang tua gagal mendidik anak, namun anak tak pernah gagal meniru orang tuanya’.

Mendidik anak memang susah-susah gampang Tak jarang orang tua mendapati anaknya terlibat masalah di luar rumah, padahal pendidikan di rumah serasa sudah sempurna. Kadang pula anak jika di rumah terlihat baik dan penurut, namun di sekolah malah ‘nakal’.

Akar masalahnya bisa beragam. Kadang pemantiknya adalah kesalahan model pendidikan orang tua terhadap anak-anaknya. Atau kerap sebab ada masalah antara ayah dan ibu sehingga membuat anak mencari pelampiasan atas kekecewaan di rumahnya.

Berikut lima langkah penting dalam mendidik anak:

1.    Merancang Program Pendidikan Terpadu

Sebelum punya anak, orang tua harus punya konsep pendidikan yang benar dan terpadu. Yaitu sebuah sisitem pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan yang memahamkan hak masing-masing setiap anggota keluarga.

Konsep keluarga Islami adalah sebuah konsep yang secara jelas sesuai dengan kemanusiaan. Mengandung prinsip-prinsip dasar hubungan antara anggota keluarga sekaligus tugas mereka masing-masing.

Oleh karena itu penting adanya kesepakatan antara kedua orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Kesepakatan itu akan menciptakan keselarasan dalam pola hubungan antara mereka berdua dan antara mereka dengan anak-anak.

2.    Mencurahkan Kasih Sayang

Inti dari keluarga adalah terjalinnya kasih sayang. Maka hubungan antara suami dan isteri adalah terciptanya hubungan kasih sayang. Dengan hubungan ini pula dapat menciptakan ketenteraman hati, ketenangan pikiran, kebahagiaan jiwa, dan kesenangan jasmaniah yang akan berimbas kepada anak-anak nantinya

Jiwa dan emosi anak akan stabil jika terbina dari kasih sayang kedua orang tuanya. Namun sebaliknya, keseimbangan mental anak terganggu jika tidak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya.

3.    Menjaga Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Dalam Islam hak suami dan istri itu sudah jelas. Suami adalah pemimpin dalam biduk rumah tangga, maka isteri berkewajiban untuk menghormati hak suami dan menunjukkan kepemimpinan suami dalam keluarga di hadapan anak-anaknya. Suami juga harus bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan materi.

Suami juga harus memperlakukan istrinya dengan lemah lembut dan bersikap baik terhadapnya. Dan menunjukan terima kasihnya atas semua jerih payahnya di rumah di hadapan anak-anaknya.

Jika hak dan kewajiban antara suami istri terjaga, maka anak dengan sendirinya dibesarkan dalam keseimbangan dan belajar menjaga hak dan kewajiaban baik di rumah maupun lingkungannya.

4.    Hindarkan Anak dari Perselisihan Kedua Orang Tua

Pantangan besar dalam mendidik anak adalah membesarkan mereka dalam suasana perang antara kedua orang tuanya. Memang wajar ada keributan dan ketidakcocokan dalam rumah tangga, namun jangan sampai berkelanjutan sehingga anak-anak kehilangan rasa aman dan tidak betah di rumah.

Kedua orang tua sebisa mungkin meredam pertengkaran dan membicarakannya dengan baik-baik.  Jikalah terlanjur tidak terkontrol dan akhirnya anak-anak tahu, secepatnya meredam dan anak diberikan pengertian akan kondisi yang terjadi dengan bijaksana.

Karena Kelabilan sikap dan penyakit-penyakit kejiwaan yang diderita oleh anak-anak bahkan nanti saat dewasa, disebabkan pertengkaran kedua orang tuanya yang menyebabkan suasana dalam rumah panas dan menegangkan.

5.    Hindarkan Anak dari Perceraian Orang Tua

Perceraian kedua orang tua akan berdampak negatif pada kestabilan perasaan dan kejiwaan anak, bahkan dampak negatif tersebut juga akan menimpa kondisi kedua orang tua dan masyarakat. Dengan perceraian anak kehilangan cinta dan kasih sayang yang seimbang dari kedua orang tuanya sehingga menjadikannya labil.

Oleh karenanya Islam memperingatkan dampak negatif dari putusnya ikatan perkawinan antara suami istri. Islam mengajak suami istri untuk lebih mempererat tali cinta kasih dan menghimbau agar secepatnya menyelesaikan semua masalah dan pertikaian yang dapat mengakibatkan perceraian.

(MA/IslamIndonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *