Satu Islam Untuk Semua

Friday, 28 February 2014

Lelaki dalam Mimpi itu Mengaku Bernama Muhammad


Bagaimana hidayah menghampiri?

Kisah Robert Davila berikut dituturkan oleh Nouman Ali Khan, CEO Lembaga Studi Bahasa Arab dan Al-Quran Amerika Serikat, Bayyinah Institute for Arabic and Quranis Studies.

Akibat kelainan genetik, Robert mengalami kelumpuhan di bagian leher ke bawah. Selama sepuluh tahun terakhir dia harus tinggal di lembaga perawatan, ditemani peralatan komputer yang menerima komando suara. Dengan komputer itulah Robert melakukan kontak dengan dunia luar melalui internet.

Di tempat perawatan itu, Robert juga bersahabat dengan rekan sekamarnya, yang sedang menunggu donor untuk cangkok liver. Suatu hari, sang sahabat mendapat berita baik tentang seorang donor liver yang tepat untuknya. “Aku pasti akan merindukanmu,Robert. Tapi kali ini aku harus pergi dan mencoba peruntunganku,” ujar rekan sekamar Robert itu. Tentu saja Robert melepasnya dengan doa semoga operasi cangkok hati itu berhasil.

Sayang sekali, sahabat Robert tersebut meninggal di meja operasi. Robert mendapat kenangan kalung salib dari sahabatnya itu, yang dia gantungkan di sisi tempat tidurnya.

Lalu suatu malam, tiba-tiba Robert bermimpi seorang lelaki yang mengaku bernama Muhammad mendatanginya, dan sambil menunjuk pada kalung salib tersebut, mengatakan bahwa “Tuhan tidak mengirim utusan agar kamu memuliakan utusan itu, melainkan untuk memuliakan Tuhan. Dan Yesus adalah seorang utusan Tuhan.”

Tergelitik dengan mimpinya, Robert pun berselancar di internet dan mencari tahu tentang Muhammad, sebuah eksplorasi yang kemudian membawanya pada Islam. Melalui internet pula dia mendapatkan kiriman rekaman Al-Quran dan pelajaran membaca huruf Arab dari seorang warga Mesir; dan dengan itu dia mencoba menghapalkan ayat-ayat dalam Al-Quran.

Alkisah, di rumah perawatan tempat Robert tinggal itu, ada seorang imigran Muslim asal Mesir yang keimanannya sedang goyah. Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang memperbaiki berbagai hal di rumah perawatan tersebut. Lalu suatu kali, dari pintu kamar Robert yang sedang terbuka, orang itu mendengar lantunan Surat Al-Asr: “Wal asr. Innal insaana lafi khusr… Demi waktu, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi….”

Terkejut, sang imigran Mesir itu pun mendatangi Robert, berkenalan, dan persahabatan yang terjalin kemudian pun akhirnya mengembalikannya kepada iman Islam. Imigran Mesir inilah yang kemudian mempertemukan Nouman Ali Khan dengan Robert Davila, sehingga pendakwah Amerika Serikat keturunan Pakistan itu bisa berkisah tentang hidayah Islam yang diperoleh Robert Davila. Wallahu a’lam bishawab. [muslimmatters.com]

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *