Satu Islam Untuk Semua

Friday, 30 December 2016

Lawan Terorisme, Jimly Imbau Pemerintah Tak Tiru Cara Amerika


islamindonesia.id – Lawan Terorisme, Jimly Imbau Pemerintah Tak Tiru Cara Amerika

 

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie berharap Pemerintah Indonesia berhati-hati dalam membuat kebijakan terkait upaya pemberantasan terorisme.

Menurut dia, para pemimpin dunia seharusnya tidak membuat kebijakan yang justru akan melahirkan kekerasan seperti kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan War on Terror-nya.

“Saya imbau kepada Pemerintah, jangan melawan kekerasan dengan kekerasan karena malah nanti akan aksi-aksi teror yang baru. Jangan membuat keputusan yang menciptakan kekerasan. Itu hanya akan menciptakan kekerasan lain. Kita bisa belajar dari kegagalan Amerika Serikat soal pemberantasan terorisme,” ujar Jimly saat ditemui di rumahnya, Pondok Labu Indah, Jakarta Selatan.

Hal itu disampaikan Jimly menyikapi rentetan serangan teror, baik yang terjadi di luar negeri maupun di Indonesia beberapa tahun terakhir.

Jimly berpandangan, kebijakan perang melawan terorisme ala Amerika tersebut dapat memicu aksi-aksi teror yang baru. Dia percaya apabila kekerasan dilawan dengan kekerasan tidak akan membawa solusi dalam mencegah tindak pidana terorisme.

Oleh sebab itu, Indonesia sebaiknya belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam memerangi terorisme, jangan sampai kebijakan yang diambil justru malah menyuburkan aksi teror.

Menurut Jimly, serangkaian aksi teror tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya teroris itu adalah musuh bersama bangsa Indonesia dan tidak bisa dikaitkan dengan agama manapun.

“Setiap aksi teror itu musuh kemanusiaan dan semua tokoh agama harus merasakannya sebagai musuh bersama. Teroris tidak memiliki agama, sama sekali tidak berhubungan dengan agama. Apalagi dengan Islam sebagai agama yang damai,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *