Satu Islam Untuk Semua

Friday, 10 January 2014

Lawan Teroris, Remaja Pakistan Ini Disanjung Sebagai Pahlawan


BBC/Satuharapan.com

Aitzaz Hasan (15 Tahun), remaja Pakistan yang nekad melawan aksi teroris pada saat akan meledakkan bom di sekolahnya di wilayah Ibrahimzai di Provinsi Hangu, Pakistan bagian Utara pada hari Senin (6/1) ini mendapat sanjungan sekaligus dianggap sebagai pahlawan, baik dari teman-temannya maupun warga sekitar.

Peristiwa itu terjadi ketika Aitzaz Hasan dan teman-teman melihat di luar sekolah ada seorang pria yang mengenakan rompi dengan bom, dan tampaknya akan menyerang dengan bunuh diri.

Kepada BBC, sepupu Aitzaz mengatakan bahwa, meskipun dicegah oleh teman-temannya, namun Aitzaz  memutuskan untuk menghadapi dan menangkap orang itu yang kemudian meledakkan rompinya.

“Jadi dia mengatakan kepada mereka, ‘Aku akan menghentikannya. Dia pergi ke sekolah untuk membunuh teman-teman saya.’ Dia ingin menangkap pelaku bom bunuh diri ini. Dia ingin menghentikan (dia). Sementara pelaku meledakkan sendiri  bom yang mengakibatkan kematian sepupu saya,” kata Mudassar Hassan Bangish, sepupu Aitzaz kepada BBC seperti dikutip dari satuharapan.com.

Aitaz meninggal dan menyelamatkan ribuan nyawa orang-orang di sekitarnya. Atas aksinya tersebut, ia dipuji banyak kalangan sebagai pahlawan. Bahkan, ada yang mengusulkan untuk menerima kehormatan tertinggi militer, karena  telah mengorbankan hidup untuk negara, meskipun  hal itu belum jelas apakah dia yang warga sipil akan memenuhi syarat.

Aksi Aitzaz terjadi di sebuah sekolah di mana ketika itu ada sekitar 2.000 pelajar. “Sepupuku mengorbankan hidupnya menyelamatkan sekolah dan ratusan siswa dan rekan-rekan sekolahnya,” tambahnya.

“Kami warga percaya bahwa Negara Pk (Pakistan) harus memberikan  penghargaan Nishan-i-Haider untuk anak berani Pk itu, Shaheed Aitezaz,” kata wartawan Nasim Zehra dalam akun Twitternya, hari Kamis (9/1).

Penghargaan dan Duka Keluarga

Kabar meninggalnya Aitaz bukan hanya menimbulkan duka bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Tapi juga dunia. Namun demikian, keluarga mengaku bangga atas tindakan Aitzaz tersebut.

“Dia adalah shahid (martir). Sebuah shahid untuk bangsa ini. Anak saya membuat ibunya menangis, tapi menyelamatkan ratusan tangisan ibu-ibu atas anak-anak mereka,” kata Mujahid Ali, ayah Aitzaz.

Menurut Bangish, orang-orang di daerah tersebut ingin melihat pemerintah memberikan Aitzaz penghargaan untuk keberaniannya seperti  halnya Pakistan merayakan kampanye pendidikan yang dilakukan Malala Yousafzai.

Media sosial di dunia pun ramai membincangkan peristiwa tersebut. Bahkan Sherry Rehman, Mantan Duta Besar Pakistan untuk Amerika Serikat dalam akun Twittwernya menulis yang intinya menyebut Aitzaz Hasan sebagai syahid  dan kebanggaan Hangu, dan Pakistan layak memberinya medali atas keberaniannya.

Di media Twitter, warga menyebut Aitzaz dengan tag  onemillionaitzaz dan AitzazBraveheart.

Sumber: BBC/Satuharapan.com

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *