Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 15 April 2014

Lagi, Wartawan Menjadi Korban Konflik Maut Suriah


Dari kiri ke kanan: Kameraman Mohammed Mantash, koresponden Hamza HAjj HAssan, dan teknisi Halim Allaw.

Seperti dilaporkan Al-Manar, koresponden Hamza Hajj Hassan, teknisi Halim Allaw dan kameraman Mohammed Mantash, ditembak oleh kelompok bersenjata Senin kemarin. Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah tentara Suriah berhasil mengambil alih Ma’loula dari tangan kelompok pemberontak.

Dengan tewasnya tiga jurnalis tersebut, maka bertambah banyak catatan pewarta yang telah menjadi korban perang Suriah, konflik berusia 3 tahun yang saat ini disebut-sebut sebagai kawasan reportase paling berbahaya. Belum lama ini, di kawasan Qalamoun, kru siaran berita berbahasa Arab Al-Alam yang berbasis di Iran juga menjadi sasaran serangan tembakan.

Pada 8 Maret, Omar Abdel Qader, seorang kameraman yang bekerja untuk televisi Al-Mayadeen Beirut, tewas di kawasan Deir Ezzor, kota terbesar di Timur Suriah. Televisi swasta itu menyebutkan, Abdel Qader terbunuh tepat pada ulang tahunnya yang ke-27, saat meliput bentrokan antara tentara Suriah dengan kelompok militan yang didukung kekuatan asing.

Komite Perlindungan Wartawan, CPJ, yang berbasis di Amerika Serikat menggambarkan Suriah saat ini sebagai negara paling berbahaya bagi pewarta, dan menuduh kelompok militan yang didukung Al-Qaeda telah menculik dan membunuh jurnalis, termasuk di kawasan Irak.

Berdasarkan laporan Reporters Without Borders (RSF), lebih dari 130 wartawan terbunuh dalam perang Suriah dalam rentang waktu Maret 2011 hingga Desember 2013.

Suriah memang telah menjelma sebagai zona maut sejak Maret 2011. Berbagai laporan menyebutkan 150.000 nyawa telah melayang dan jutaan warga harus meninggalkan rumah-rumah mereka akibat kekerasan yang didukung kelompok-kelompok militan asing. [pn – Dari Berbagai Sumber]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *