Kunjungan Resmi Imam Besar Al-Azhar ke Indonesia

Jalinan kerjasama Indonesia-Mesir telah berlangsung selama puluhan tahun, baik dalam bidang politik, ekonomi dan terutama dalam bidang pendidikan. Khusus bidang pendidikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo mencatat sekitar 3.200 mahasiswa yang tengah belajar di Al-Azhar.

Di Kairo, Indonesia telah membangun 4 buah asrama senilai 38 milyar Pound Mesir atau setara Rp 65-67 triliun. Dari 4 asrama senilai itu hanya mampu menampung sekitar 1.200 siswa. Diharapkan para mahasiswa Indonesia lulusan Al-Azhar memiliki pandangan Islam yang moderat.

Dalam rangka kerjasama Indonesia-Mesir dan Al-Azhar itu pula, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo mengundang Grand Syeikh Al-Azhar untuk berkunjung ke Indonesia dan menghadiri Sidang Majelis Hukama Al-Muslimin di Jakarta.

Beberapa hari ini, Grand Syeikh Al-Azhar, Syeikh Dr. Ahmad Al-Thayyib untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia. Salah satu tempat yang dikunjunginya, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, menganugerahkan Doktor Honoris Causa untuk Imam Besar Al-Azhar ini. Gelar tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo pada Ahad lalu (14/2) kepada Grand Syeikh Al-Azhar berkat peran dan andilnya dalam bidang keilmuan dan keagamaan terutama jasanya menyebarkan nilai-nilai moderat dan perdamaian dalam kehidupan masyarakat.

Salah satu agenda Syeikh Al-Azhar mengunjungi Indonesia adalah dalam rangka untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Islam yang moderat yang jauh dari ekstremisme dan radikalisme. Imam Besar Al-Azhar juga akan bertemu dengan Imam Besar Masjid Istiqlal yang baru, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, di Jakarta.

Prof. Dr. Syeikh Ahmad Al-Thayyib rencananya juga akan bertatap muka dengan para lulusan Al-Azhar pada 23 Februari mendatang di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dua hari berikutnya, beliau akan meresmikan Gedung terpadu Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

MH/Islam Indonesia