Satu Islam Untuk Semua

Friday, 31 March 2017

Kiai Ma’ruf: Jika NU Ditanya Pilih Islam Atau Pancasila, Ya Dua-duanya


islamindonesia.id – Kiai Ma’ruf: Jika NU Ditanya Pilih Islam Atau Pancasila, Ya Dua-duanya

 

Bagi Rais ‘Am PBNU KH. Ma’ruf Amin, hubungan Islam dan negara sudah selesai dalam proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika dilihat dari aspek sejarah, kata Kiai Ma’ruf, para ulama Islam memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tak heran jika tokoh Nahdhiyin seperti KH Wahid Hasyim, terlibat langsung dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia bersama Soekarno, Mohammad Hatta dan tokoh lainnya.

“Kalau warga NU ditanya, pilih Islam atau Pancasila, ya dua-duanya. Islam dan Pancasila itu sejalan. Islam itu akidah sedangkan Pancasila itu dasar negara. Tidak ada pertentangan antara Islam dan Pancasila,” kata kiai Ma’ruf dalam dialog “Pancasila, Agama dan Negara” di Hotel Crowne Plaza, Jakarta Selatan, seperti dilansir Kompas.com, 27/3

Dalam kesempatan yang sama, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid menegaskan bahwa Indonesia tidak didirikan berdasarkan pada nilai-nilai agama tertentu. Ulama yang akrab disapa Gus Sholah itu mengatakan, pada mulanya para tokoh pendiri bangsa sepakat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia berdasarkan perasaan yang sama, yakni ketertindasan.

“Memang Indonesia ini tidak didirikan berdasarkan agama atau etnis tertentu tapi dari perasaan yang sama, ketertindasan,” katanya.

Sementara itu peneliti dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latief berharap organisasi kemasyarakatan berbais agama seperti NU dan Muhammadiyah berperan aktif dalam membumikan Pancasila di tengah kebinekaan.

Yudi mengatakan, konsep Pancasila, agama dan negara tidak bisa dipisahkan dalam sejarah bangsa Indonesia. Oleh sebab itu Indonesia memerlukan sosok yang bisa menjadi jembatan antara ketiga konsep tersebut.

“Saat ini Indonesia mulai kehilangan sosok yang mampu menjembatani antara Pancasila, agama dan negara. Dulu ada sosok Soekarno, Hatta dan Wahid Hasyim,” kata Yudi.

Oleh sebab itu, Kiai Ma’ruf Amin memandang, seharusnya umat Islam, khususnya warga NU, tidak perlu lagi mempersoalkan posisi antara agama dan negara. Hal tersebut dia ungkapkan untuk merespons pandangan sejumlah kelompok yang menganggap konsep Pancasila tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.

“Menurut saya, masalah agama dan negara itu sudah selesai secara politis ketika pendiri bangsa menetapkan Pancasila sebagai dasar negara,” katanya. []

 

YS/ islam indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *