Satu Islam Untuk Semua

Friday, 06 May 2016

KHAS–Penolakan Warga Bekasi Timur atas Paham Takfiri kian Tegas


Islamindonesia.id–Penolakan Warga Bekasi Timur atas Paham Takfiri kian Tegas

Operasi senyap simpatisan ISIS di berbagai daerah, khususnya Jabodetabek tampaknya kian mendapat perlawanan warga. Beberapa waktu lalu, Redaksi Islam Indonesia mengetahui gerakan SU yang ikut mendeklarasikan dukungan penuh pada ISIS di Indonesia. Orang yang sama juga pernah tertangkap basah kameraABC, televisi Australia, mendakwahkan dukungan atas ISIS di sebuah mesjid di jantung Jakarta. Laporan media daerah beberapa bulan sebelumnya menyebutkan polisi di Nusa Tenggara Barat sempat menahan dan memeriksa SU lantaran dianggap terkait ISIS. Namun, kini, SU kembali bebas menyebarkan paham radikal ISIS di berbagai kesempatan.

Sejalan dengan itu, Ansyad Mbai, Mantan Kepala BNPT, dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta beberapa waktu setelah aksi teror di Paris, pernah mengingatkan pemerintah (khususnya aparat keamanan) terkait ancaman aksi teror yang tak mustahil juga bakal terjadi di Indonesia. Tanpa bermaksud menakut-nakuti, kata Ansyad, faktanya Indonesia saat ini sudah berada pada level “di atas kuning”, jika tak mau menyebutnya sudah lama “merah” dalam hal kerentanan menghadapi aksi terorisme. Jadi, menurutnya, mungkin memang tak sepenuhnya salah jika pernah suatu ketika mantan PM Singapura Lee Kuan Yew bahkan menyebut Indonesia sebagai “sarang teroris” akibat begitu banyaknya aksi-aksi teror terjadi di negara ini. Sebut saja salah satunya, Tragedi Bom Bali. (Lebih lanjut, baca: ANALISIS–Cegah Teror, Waspadai Operasi Senyap ISIS Indonesia)

Menghadapi gerakan simpatisan ISIS yang tampaknya kurang mendapat perhatian serius pemerintah ini, beberapa kali warga telah melakukan aksi penolakan dengan cara masing-masing. Salah satunya melalui perangkat RW dan RT sebagaimana yang tampak dalam surat yang diterima Redaksi Islam Indonesia yang terpampang di bawah. Dalam surat itu, warga Kecamatan Bekasi Timur, Kelurahan Aren Jaya, Rukun Warga 004 melalui Ketua RW 004 menyatakan penolakan bahkan meminta salah seorang simpatisan ISIS bernama Warpai untuk meninggalkan wilayah RW 004 dengan tenggat waktu satu (1) minggu sejak diterimanya surat yang diteken pada 5 Mei 2016 itu.

Dalam surat itu, Ketua RW 004 H. Mardi Sumarmo menyebutkan bahwa atas dasar laporan dari beberapa warga ihwal pemasangan pamflet yang isinya menyudutkan Pemerintah cq. (lebih khususnya) Densus 88 di Mading Masjid Al-Ikhlas dan khotbah Jumat Saudara Warpai yang selalu memojokkan Pemerintah cq. Densus 88, maka hasil musyawarah para ketua RT dari 001 sampai dengan 018 RW 004 menyimpulkan bahwa Saudara Warpai telah menghasut kerukunan umat beragama yang selama ini telah terbina dengan baik. Hasutan itu disampaikan dalam khutbah maupun kultum yang bersangkutan. Dia juga ditengarai telah menjelek-jelekkan agama lain dan selalu menentang pemerintah cq. Densus 88 dalam melaksanakan tugasnya memberantas ISIS maupun aliran Islam radikal lainnya.

Oleh sebab itu, seperti tertulis dalam surat tersebut, para pihak yang diwakili Ketua RW 004 bersepakat menjaga ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat beragama maupun kerukunan antara ulama dan umaro di wilayah RW. 004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dan minta yang bersangkutan segera meninggalkan wilayah RW 004 dengan tenggang waktu satu (1) minggu dari diterimanya surat ini. (Surat ini juga ditandatangani oleh para ketua RT. 001 sampai dengan RT 018 sebagaimana terlampir).

 

Penolakan Warga Bekasi--islamindonesia.id

(Baca juga: KHAS–Operasi Senyap Simpatisan ISIS di Jabodetabek)

 

AJ/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *