Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 22 June 2016

KHAS–Cak Nun: Sejak Kapan Saya Memarahi Habib Rizieq?


IslamIndonesia.id – Cak Nun: Sejak Kapan Saya Memarahi Habib Rizieq?

Untuk sekian kalinya, budayawan kondang Emha Ainun Najib menyayangkan orang-orang yang tidak proporsional dalam memberitakan sesuatu khususnya di dunia maya. Pria yang akrab disapa Cak Nun ini kemudian memberi contoh pengguna sosial media yang menyebut dirinya memarahi Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq.

“Sejak kapan saya memarahi  Habib Rizieq…?,” katanya di depan ribuan orang yang menghadiri acara Mocopat Syafaat, Bantul, Yogyakarta (17/6).

Seperti diketahui, video Cak Nun yang mengupas tentang bid’ah di UIN Sunan Kalijaga diunggah di Youtube dengan judul ‘Cak Nun Memarahi Habib Rizieq” (14/5). Dalam acara bersama Kiai Kanjeng itu, Cak Nun sempat menyinggung pandangan Habib Rizieq tentang budaya. Alih-alih memarahi Habib Rizieq, yang bersangkutan bahkan tidak ada di lokasi dan Cak Nun–sebagaimana lumrahnya dinamika perbedaan–memberi kritik disertai pandangan alternatif dengan suasana santai tanpa ketegangan.

Video yang menuai ratusan komentar itu akhirnya tidak lepas dari ajang saling hujat oleh sebagian pengunjung Youtube.“Anda ini mau adu jangkrik, tapi ngga punya jangkrik makanya saya dijadikan jangkrik,” kata Cak Nun dengan canda disambut tawa oleh hadirin.

Selain mengingatkan pentingnya bersikap proporsional atau tidak berlebihan, pria kelahiran Jombang ini berharap  perkembangan dunia teknologi informasi (IT) juga diikuti dengan tafakur. Sayangnya, teknologi tidak digunakan sebagai alat mendekatkan diri pada Allah, tapi sebagai alat penghambat bahkan menjauhkan dari tujuan penciptaan manusia.

“Jadi IT yang seharusnya bisa mendekatkan pada Allah, tapi ternyata hanya menjadikan Anda kagum dengan software. Hanya sampai situ.”

Cak Nun lalu mengajak untuk menggali makna di balik apa yang tampak dari dunia IT.  “Bayangkan sekali pencet, (SMS) langsung sampai ke sana (tempat yang sangat jauh),” katanya memberi contoh sistem software dan mengajak merenungkan alam gaib yang tak terjangkau oleh kasat mata itu.

Meski demikian, banyak orang yang tidak mendapatkan pengalaman ruhani apapun dengan IT.  Sedemikian sehingga, inovasi yang dihasilkan oleh karunia Allah yang bernama akal ini tidak sedikitpun mendekatkan seseorang pada Yang Maha Pencipta.

Seharusnya, lanjut penulis ‘Slilit Sang Kiai’ ini, perkembangan teknologi seperti temuan gelombang, frekuensi, dan software membantu seseorang semakin menyadari adanya ilmu yang bersumber di luar pengetahuan indrawi.

“Tapi tidak ada yang berfikir bahwa software itu adalah bagian dari mekanisme ruhani,” kata Cak Nun sembari menyayangkan sosial media jika menjadi ajang saling menghina dan adu domba.

Senada dengan itu, KH. Mustafa ‘Gus Mus’ Bisri juga mengaku sangat cemas dengan derasnya fenomena saling fitnah di dunia maya. Gus Mus pernah menggambarkan bagaimana orang dengan mudah menjatuhkan orang lain dengan ‘meme’.

“Sebagai orang Islam, saya berpendapat, orang Islam-lah yang paling bertanggungjawab di negeri ini,” katanya di salah satu stasiun TV swasta

Tanggungjawab ini, menurut ulama senior NU ini, karena baik buruknya Indonesia bergantung pada mayoritas. Sayangnya, Muslimin Indonesia belum memperlihatkan kegagahan mayoritas sebagai yang ngayomi, melindungi dan menjadi tauladan akhlak yang baik.[]

 

YS/IslamIndonesia

One response to “KHAS–Cak Nun: Sejak Kapan Saya Memarahi Habib Rizieq?”

  1. setuju cak… lanjutkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *