Satu Islam Untuk Semua

Friday, 11 March 2016

KH. Hasyim Muzadi: Jangan Sampai Konflik Suriah Terjadi di Indonesia


Selain menghadirkan Prof. Al-Bouthi, seminar internasional yang digelar di Universitas Indonesia itu juga menghadirkan sahabat dekat almarhum Syekh Said Ramadhan Al-Bouthi, KH Hasyim Muzadi. KH. Hasyim menjadi narasumber pamungkas seminar ini.

Dalam paparannya, KH. Hasyim banyak mengulas ihwal pertanyaan adakah konflik yang terjadi di Suriah berpotensi terjadi juga di Indonesia.

Menurutnya, dengan adanya dua ormas Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tidak ada potensi konflik yang terlalu serius terjadi, katanya. Menurutnya, konflik berdarah-darah seperti di Suriah yang disebutkan oleh Prof. Al-Bouthi hanya akan terjadi di Indonesia bilamana sudah ada campur tangan asing.

KH. Hasyim mencontohkan konflik terkait pembangunan gereja di Aceh Singkil beberapa waktu lalu. Menurutnya, ada campur tangan asing yang ingin memperburuk citra Islam Indonesia di mata dunia. Hal ini kontras dengan peristiwa Tolikara seelumnya.

Sebagai orang yang pernah menjabat Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim juga menceritakan pertemuannya dengan Hasan Nasrullah di Lebanon.

Salah satu pesan yang disampaikan oleh pimpinan Hizbullah itu antara lain bahwa Al-Qaeda hanyalah buatan Amerika Serikat, persis sebagaimana yang terungkap belakangan oleh pengakuan Hillary Clinton bahwa Al-Qaeda adalah buatan Amerika Serikat.

Lebih jauh KH. Hasyim juga menyampaikan persoalan LGBT yang tidak perlu dibesar-besarkan oleh masyarakat Indonesia lantaran hanya akan “menyulut konflik”.

Yang namanya kawin antar pria sudah tidak normal, tidak perlu lagi mencari-cari dalilnya dalam Al-Quran, katanya.

Seminar yang terselenggara berkat kerjasama Ikatan Alumni Syam-Indonesia (Al-Syami) dan Prodi Kajian Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia ini diakhiri dengan sesi tanya jawab.[]

Tom/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *