Satu Islam Untuk Semua

Monday, 03 April 2017

Ketum Muhammadiyah: Saya Sebal Kenapa UN Harus Diawasi Polisi


islamindonesia.id – Ketum Muhammadiyah: Saya Sebal Kenapa UN Harus Diawasi Polisi

 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir kembali menyindir kondisi pendidikan Indonesia khususnya soal moralitas yang seharusnya dicontohkan pihak sekolah. Bagaimana tidak, soal krisis kejujuran misalnya, bisa terlihat dari Ujian Nasional (UN) yang harus melibatkan aparat keamanan sekelas kepolisian.

“Saya sebal kenapa UN harus diawasi oleh polisi, negeri kita kok jadi seperti ini ya. Seharusnya jadi tanggung jawab sekolah untuk menciptakan kesalehan, termasuk jujur dalam mengerjakan UN,” kata Haedar saat mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Gedung Sanggar Budaya Wakatobi, Sulawesi Tenggara, seperti dilansir tribunnews.com 3/4.

Haedar Nasir mengatakan siswa perlu diajarkan untuk jangan menghilangkan martabat dirinya hanya karena tidak jujur.

“Siswa harusnya diajari mental untuk lebih baik tidak memiliki apa pun daripada kehilangan martabat karena tidak jujur. Eksis lah menjadi manusia karena kejujuran,” tegasnya.

Sementara itu Muhadjir Effendy mengatakan UN di Wakatobi tidak perlu diawasi oleh pihak kepolisian.

“Pihak kepolisian berkewajiban mengawal soal sampai di sekolah saja, selebihnya kita serahkan pada sekolah. Saya yakin di sini jujur semua siswanya,” ungkap Muhadjir.

Seperti diketahui, UN tahun 2017 jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai hari ini (3/4) sampai Kamis (6/4) serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak 1.327.246 siswa mengikuti ujian ini. Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 88,6 persen atau 1.176.391 siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

 

YS/ islam indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *